JAKARTA-- Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif mengkritik sentilan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong karena kerap mencitrakan sosok yang pura-pura peduli di tengah penderitaan rakyat.
Syarif menilai narasi yang dibangun oleh Giring tersebut sangat dangkal dan sarat dengan kebencian.
Baca Juga: Nurochman Bacalon Wali Kota Batu Periode 2024-2029 Kunjungi Komunitas Bolang KWB Sampaikan Visi Misi
"Kritik itu jangan asbun (asal bunyi) dan sarat kebencian. Kasihan saya dengan Giring, sekelas ketua Partai seperti orang kesurupan. Saya mengajak rileks sedikitlah, supaya agak jernih beropini," kata Syarif dilansir CNN, Selasa (21/9).
Syarif menyatakan, jika ingin mengkritik, seharusnya Giring menggunakan narasi yang proporsional dan rasional.
Selain itu di tengah pandemi Covid-19, kritik harusnya didasari komitmen untuk perbaikan.
"Nyapres-nya Anies aja kita enggak tahu pasti lewat parpol mana? Udah ngomong rakyat jangan pilih Anies. Nyapres aja belum sudah halusinasi pilpres," ujarnya.
Baca Juga: Head to Head Anies Baswedan vs Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Bakal Seru dan Sengit
Giring sebelumnya menuding Anies sebagai pembohong karena kerap mencitrakan sosok yang pura-pura peduli di tengah penderitaan rakyat saat pandemi.
Ia berharap Indonesia tak jatuh ke tangan Anies saat Pilpres 2024 mendatang karena memiliki rekam jejak demikian.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring dalam keterangan resminya, Senin (20/9).
Baca Juga: Gerindra Tegaskan Tak Ada Pengerahan Massa Dalam Acara Desak Bonie Maju Walikota Madiun
Giring menilai Anies selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi di depan media. Namun, Giring mengajak publik menguji kepedulian Anies itu saat membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.
Ia menilai Anies telah mengabaikan tekanan rakyat yang meminta membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp1 triliun.nn
Editor : Redaksi