Raih "Simpati" Partai Politik

Tanpa Fit and Proper Test, Tujuh Calon KPID Jatim Diprediksi Mulus

 

SURABAYA(Realita)-Menjelang uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Proper Test) anggota KPID Jawa Timur. Tujuh calon anggota KPID yang terpilih sebelum uji kepatutan dan kelayakan dikabarkan bakal melenggang dengan mulus.

Baca Juga: Ratusan Relawan SDA Banyuwangi Doakan Dokter Agung Terpilih Kembali

Fakta ini terlihat dengan sikap Komisi A DPRD Jawa Timur yang bakal memuluskan mereka. Fit and Proper Test diprediksi hanya formalitas, tujuh calon yang terpilih sudah mendapat restu Partai Politik yang duduk di kursi wakil rakyat. Mereka dinilai wujud perwakilan organisasi masyarakat yang dititipkan Partai Politik.

Ketujuh calon yang dikabarnya bakal mulus menjadi anggota KPID periode 2021-2024 adalah Nabrisi Rohid. Ia merupakan perwakilan GMNI yang dititipkan ke Partai Demokrat untuk menduduki kursi Komisi Penyiaran Indonesia Jawa Timur. Sesuai rencana, ia bakal mengikuti uji kepatutan dan kelayakan 25 September 2021 pukul 14.00 WIB hingga 14.30 WIB. Kemudian Arnold L Panjaitan membawa nama GMKI dan berhasil merebut hati PDI Perjuangan, ia akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan 25 September 2021 pukul 10.00 WIB-10.30 WIB.

Calon berikutnya yang diprediksi melenggang mulus adalah Habib M. Rohan, ia merupakan perwakilan GMNI yang berhasil merapat ke PDI Perjuangan, selanjutnya A. Afif Amrullah berasal dari PMII yang di bawa PKB untuk duduk di KPID. Afif akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan pada 26 September 2021 pukul 12.30 WIB-13.00 WIB.

Tidak jauh berbeda dengan Afif, Royin Fauziana juga wujud perwakilan PMII yang bakal dibawa PKB, ia akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan 26 September 2021 pukul 10.30 WIB-11.00 WIB. Perwakilan HMI adalah Anifatul Masruroh, ia akan tenang melenggang di kursi KPID, karena dibelakangnya terdapat Partai Gerindra dan PKS. Kabarnya Ani panggilan akrab Anifatul juga merupakan istri salah satu Tenaga Ahli (TA) anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Untuk memuluskan pencalonan Ani, Gerindra dengan tegas telah menyatakan untuk mengusung isu kuota perempuan di kursi KPID. "Kami akan memperjuangkan kuota perempuan," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Hadi Dediansyah.

Sementara calon berikutnya yang masuk dengan jalur akademisi adalah Amalia Rosyadi Putri. Ia merupakan incumbent (petahana) yang tetap ngotot ingin duduk di kursi KPID. Padahal, kabarnya Amalia yang menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi ini diindikasikan ceroboh dalam penanganan kasus penyiaran di Kediri. Ia diindikasikan terjebak dalam permainan politik dalam penyiaran, saat itu ada laporan masuk ke KPID dan langsung ditanganinya, padahal kasus tersebut sudah mendapat rekomendasi Bawaslu kalau persoalan tersebut tidak ada penyimpangan dalam proses siaran.

Amalia juga dikabarkan berseberangan dengan PDI Perjuangan dan PKB.  Namun Partai Golkar dan PKS siap berdiri dibelakang Amalia. Bahkan selain Partai Golkar, incumbent perempuan ini kabarnya juga direkomendasikan orang dekat Partai Berlambang Beringin, Nuning Rodiyah komisioner KPU Pusat. Informasi yang berkembang, Nuning masuk dalam daftar orang kepercayaan petinggi Golkar Jawa Timur yang bisa memuluskan jalan calon-calon ke KPID.

Ketua DPD Partai Golkar, Sarmudji mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menentukan kedudukan calon anggota KPID. Menurut dia, pihak yang memiliki kewenangan penuh untuk membawa calon pengawas penyiaran ini adalah Komisi A DPRD Jawa Timur. "Domain Komisi A untuk menentukan. Mereka yang tahu mana yg berkualitas," katanya melalui whatsapp.

Disinggung kabar incumbent Amalia Rosyadi Putri merupakan calon tunggal Partai Golkar yang bakal duduk di KPID Jatim, Sarmudji tidak menanggapinya.

Baca Juga: DPRD Jatim Akui Dongkrak Ekonomi Lokal

Sementara Petahana Amalia Rosyadi Putri saat dikonfirmasi isu rekomendasi Partai Golkar terhadap dirinya. Ia tidak menanggapi whatsapp yang meminta klarifikasi.

Pengamat Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, D. Jupriono mengatakan, dugaan permainan dalam pemilihan calon anggota KPUD Jatim sangat terasa. Dugaan ini muncul karena ada kesengajaan salah satu calon mempublikasikan hasil seleksi. Ia merasa bangga dengan keberhasilan masuk jajaran calon yang lolos ke KPID lagi. "Sangat mungkin terjadi. Saya menilai, orang pertama yang mempublikasikan tujuh nama itu orangnya latah, saking senangnya membagikan kepada temannya. Padahal dia tidak sadar, sekarang kan belum Fit and Proper Test," ungkapnya.

Dosen pengajar Komunikasi Massa, Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya ini hanya bisa mengharapkan anggota DPRD untuk bersikap adil, dan benar-benar menunjuk orang yang memiliki kapasitas penyiaran. "Jangan sampai orang yang tidak faham penyiaran dan tidak pernah berkecimpung dipenyiaran dijadikan. Ini bahaya untuk kelangsungan KPID kedepan," papar dia.

Berikut tujuh anggota KPID JATIM 2021-2024 yang di prediksi lolos:
*GMNI*
1. Nabrisi (Demokrat)
2. Rohan (PDIP)

*GMKI*
3. Arnold (PDIP)

Baca Juga: Agung Mulyono Sampaikan Anggaran untuk Palang Pintu KA Rp 1,6 M Cair

*PMII*
4. Afif (PKB)
5. Royin (PKB)

*HMI*
6. Anifatul (Gerindra & PAN)

Akademisi/Netral
7. Amalia Rosyadi (Golkar & PKS).

Sementara itu, proses uji kepatutan dan kelayakana akan berlangsung selama dua hari, mulai 25 dan 26 September. Mereka akan bergantian menjawab pertanyaan anggota DPRD Jawa Timur.(arif)

Editor : Arif Ardliyanto

Berita Terbaru