Golkar Berhentikan Azis Syamsuddin

JAKARTA - Azis Syamsuddin dinonaktifkan sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar . Keputusan itu diambil Partai Golkar setelah Azis Syamsuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Mahkamah Partai Golkar, Adies Kadir menjelaskan penonaktifan Azis Syamsuddin sebagai Waketum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar. Terutama, soal penegakan disiplin organisasi.

Baca Juga: Ingin Jadi Ketua Umum Golkar, Siapkan Duit Rp 600 Miliar

Demikian diungkapkan Adies Kadir saat menggelar konferensi pers menanggapi pengangkapan serta penetapan tersangka Azis Syamsuddin oleh KPK di ruang Fraksi Partai Golkar, Nusantara 1, Jakarta, Sabtu (25/9/2021).

"Sebagaimana amanah ketentuan Pasal 9 Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar dan Pasal 19 Peraturan Organisasi DPP Partai Golkar: PO-15/DPP/GOLKAR/VII/2017 tentang Penegakan Disiplin Organisasi," ujar Adies.

Adies menjelaskan penonaktifan tersebut dilakukan agar Azis Syamsuddin bisa fokus menghadapi permasalahan hukumnya di lembaga antirasuah. Bukan hanya terhadap Azis, hal itu berlaku juga terhadap kader Partai Golkar yang sedang menghadapi masalah hukum.

Baca Juga: Untuk Jegal Anies, Kini Giliran Golkar Mau Diambil Paksa

"Partai Golkar memberikan waktu dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada saudara Azis Syamsuddin untuk berkonsentrasi dan fokus menghadapi permasalahan hukumnya di KPK," kata Adies.

Diketahui sebelumnya, KPK telah menetapkan Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin (AZ) sebagai tersangka. Politikus Golkar tersebut ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara yang sedang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah.

Baca Juga: Pekan Depan, Kejaksaan Periksa Airlangga Hartarto Terkait Kasus Ekspor CPO

Azis diduga telah menyuap oknum penyidik KPK asal Polri, AKP Stepanus Robin Pattuju (SRP) dan rekannya yang merupakan seorang Pengacara, Maskur Husain sebesar Rp3,1 miliar dari kesepakatan awal Rp4 miliar.

Uang suap itu diduga untuk mengurus perkara yang menjerat Azis dan Wakil Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Aliza Gunado di KPK. Azis dan Aliza diduga terjerat kasus dugaan suap terkait pengurusan Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017. Baca juga: Golkar Proses Pengganti Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.sin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Halal Bihalal Keluarga Besar Maritim Banten

CILEGON (Realita) - Pada Selasa malam, 7 Mei 2024, keluarga besar maritim Banten kembali menyelenggarakan acara Halal Bihalal, sebuah tradisi tahunan yang …