MADIUN (Realita) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun mengadakan pelatihan dan pencegahan mitigasi bencana, Selasa (28/9/2021). Kegiatan yang diadakan di Embung Pilangbango tersebut, melibatkan 120 keamanan lingkungan masyarakat (Linmas) yang ada di empat kelurahan rawan bencana banjir. Yakni Kelurahan Kelun, Rejomulyo, Tawangrejo, dan Pilangbango.
Walikota Madiun, Maidi usai memimpin secara langsung upacara pembukaan pelatihan tersebut mengatakan, Linmas merupakan garda terdepan diwilayah kelurahan. Karenanya, perlu pembekalan keterampilan bagi setiap anggota, agar sikap tanggap muncul pada saat bencana. Mereka dibekali dengan berbagai keterampilan penanganan bencana, materi pelatihan, serta latihan fisik.
Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
Walikota Madiun, Maidi memberikan bantuan sembako kepada seluruh Linmas yang ada di empat kelurahan.
"Semua masyarakat kita latih menghadapi bencana. Apapun itu. Baik banjir, kebakaran, puting beliung dan sebagainya. Artinya tidak bergantung pada BPBD saja. Ketika ada kejadian, orang-orang yang kita latih ini sudah siap siaga menghadapi bencana itu," katanya.
Melalui pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, lanjut Walikota, mereka bisa menjaga dirinya sendiri, lingkungan dan Kota Madiun jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Ia mengakui, empat daerah yang berada di timur kota menjadi langganan banjir. Karenanya peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk bersama-sama mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.
"Masyarakat saya minta jangan terlena, jangan lengah. Karena volume air yang turun setiap tahunnya tidak sama," ujarnya.
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Meski begitu, sejak dua tahun terakhir ini bencana banjir sangat berkurang bahkan nyaris tidak ada. Ini tidak lepas dari pembangunan yang dikerjakan Pemkot berorientasi pada mitigasi bencana. Disatu sisi dirinya juga telah menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah saluran-saluran. Dengan begitu, ketika debit air tinggi, aliran air bisa lancar.
"Potensi di daerah timur kota ini adalah banjir. Itupun kiriman dari daerah tetangga. Tapi sudah dua tahun ini nyaris nggak ada bencana kan," tandasnya.
Linmas juga diajarkan vertikal rescue yang melibatkan Federasi Panjat Tebing Indonesi (FPTI) Kota Madiun.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Jariyanto mengatakan, adapun pelatihan yang diikuti Linmas meliputi water rescue, vertikal rescue dan pertolongan pertama ketika ada bencana. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Brimob, Federasi Panjat Tebing Indonesi (FPTI) Kota Madiun dan PMI.
Sebelum mengikuti pelatihan, Linmas diwajibkan rapid test antigen.
"Kegiatan ini untuk mengantisipasi bencana menghadapi musim penghujan. Dengan adanya pelatihan ini masyarakat sudah siap ketika terjadi bencana. Utamanya masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana," ungkapnya.adv
Editor : Redaksi