SURABAYA(Realita)-Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus mengawal perekonomian masyarakat. Kampus merah-putih ini meminta dosen-dosennya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di masa pandemi Covid-19.
Kali ini, dua dosen yang aktif mendampingi masyarakat saat pandemi adalah Yusuf Hariyoko, S.AP., M.AP, dan Dida Rahmadanik, , S.AP., M.AP, mereka secara khusus melakukan pendampingan terhadap UMKM Jaring agar eksistensinya tetap bertahan sekaligus dapat meningkatkan omset di tengah-tengah pandemi yang berkepanjangan ini. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap bertahan, tak terkecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jajanan Kering (Jaring) di Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Untag Surabaya Gelar Pelatihan Pembibitan Buah Kelengkeng, Ini Cara Pilih Kelengkeng yang Baik
Salah satu yang terdampak adalah Sukirman, pemilik UMKM Jaring. Pria paruh baya ini mengungkapkan bahwa dampak pandemi sangat terasa baginya.
“Usaha kami mengalami penurunan omset sekitar 50%, permintaan produk jajanan kering seperti kue jari, kerupuk balado, dan pisang molen pada saat pandemi ini menurun drastis,” ujarnya.
UMKM Jaring ini merupakan salah satu dari sekian banyak UMKM di Kabupaten Tuban yang memerlukan pendampingan agar usaha mereka tidak sampai gulung tikar akibat pandemi
Yusuf Hariyoko yang juga sebagai ketua kegiatan pengabdian ini mengatakan, kegiatan yang akan berjalan selama enam bulan ke depan ini memberikan pelatihan keterampilan dalam menjalankan manajemen keuangan dan pemberian alat produksi.
Baca Juga: Prodi Arsitek Untag Surabaya Bantu Buatkan Desain Cafe Wisata Kampung Kelengkeng
Dalam pelatihan manajemen keuangan, tim pengabdian melakukan penjelasan terkait pengelolaan keuangan dan mengajak mitra unuk mencatat dan mengelola keuangan menggunakan sebuah aplikasi pengelola keuangan berbasis android. Tujuannya, agar data penjualan atau transaksi yang dilakukan dapat tersimpan dengan baik dan mitra juga dapat melakukan kontrol keuangan secara rutin dengan mudah.
Selain itu, tim pengabdian juga melakukan pendampingan dan pengarahan tentang penggunaan alat produksi berupa mesin pembuat adonan berdaya listrik. Karena menggunakan tenaga listrik, kegiatan pengulenan dan penggilingan adonan tidak dilakukan secara manual. Hal ini tentunya mampu mengurangi beban kerja pada proses pengolahan dan tenaga kerja dari mitra dapat difokuskan pada kegiatan yang lain.
“Dengan bantuan ini kami berharap UMKM Jaring di desa ini mampu meningkatkan kapasistas produksi serta pengembangan usaha ke depan termasuk legalitasnya,” ujar pria kelahiran Tuban ini.
Baca Juga: Wisata Kelengkeng Sidoarjo Terlihat Cantik dari Jauh, Gapura yang di Bangun Untag Sangat Indah
Adanya kegiatan ini tentu sangat membantu bagi Sukirman. Pria yang akrab disapa Pak Kirman ini mengaku sangat terbantu dengan program pengabdian masyarakat dari Untag Surabaya. “Perlahan kami merasakan bahwa omset kami mulai mengalami kenaikan. Pesanan mulai datang dari luar Tuban, seperti Bojonegoro dan Blora,” tuturnya.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto