DEPOK - DPD Partai Ummat Kota Depok karam. Wakil Ketua DPD Partai Ummat Kota Depok, Syahrial Chan, mengatakan hal itu dipicu para pengurus yang membubarkan diri.
"Iya. Mayoritas pengurus membubarkan diri. Dijamin kebenarannya, Partai Ummat depok akhirnya karam," kata Syahrial saat dimintai konfirmasi, Sabtu (9/10/2021).
Baca Juga: Partai Ummat dan PKS Dapat Kursi, Hanura Kandas di Lamongan
Dia mengatakan pengunduran diri terjadi karena berbagai persoalan yang disebutnya tak mampu diselesaikan DPP Partai Ummat. Syahrial menyebut ada dualisme dalam kepengurusan Partai Ummat di sejumlah daerah.
"Kemunduran sahabat-sahabat pengurus karena berbagai persoalan yang tidak mampu diselesaikan oleh DPP. Ditambah statement Waketum kemarin di media yang mengatakan ada dualisme," kata Syahrial.
"Persoalannya, apakah Waketum mampu menunjukkan SK lain selain SK yang diberikan kepada kami dan persoalan lain adalah 10 kabupaten/kota di Jabar mengalami hal yang sama," tambahnya.
Syahrial mengatakan pengurus DPD Partai Ummat Depok bekerja keras hingga akhirnya Partai Ummat lolos dan mendapat SK Kemenkumham. Namun, dia mengatakan pengurus di DPD Partai Ummat Depok malah mendapat hadiah yang menyakitkan.
Baca Juga: PAN Lamongan Target Nambah 2 Kursi, Partai Ummat Percaya Diri
"Setelah kami bekerja hingga DPP akhirnya lolos jadi partai malah kami dihadiahi untuk meleburkan kelompok lain, bagi kami itu menyakitkan. Seperti hanya dimanfaatkan saja, habis manis sepah dibuang. Kasus Bogor sama dan sembilan kabupaten lainnya," ucapnya.
"Kasusnya mirip-mirip. Di saat kita sudah bekerja malah disuruh berbagi struktur dengan kelompok yang sama sekali tidak punya andil apapun saat pendirian partai. Jadi wajar bertanya kenapa memaksakan kami?" sambung Syahrial.
Partai besutan politikus senior Amien Rais, Partai Ummat, mulai ditinggal beberapa elite partainya. Elite partai juga mengungkap adanya dualisme kepengurusan di sejumlah daerah.
Baca Juga: 18 Jumlah Parpol di Pemilu 2024, Ketua KPU Tetapkan Nomor 24 Milik Partai Ummat
Dampaknya beberapa kader partai menyatakan mundur. Bahkan elite partai seperti Neno Warisman dan Agung Mozin menyatakan mundur dan keluar sebagai kader partai.
Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin, lalu memberikan penjelasan terkait mundurnya para kader di partainya itu. Nazaruddin menyebut ada beberapa hal yang menjadi latar belakang pilihan kedua kader utama Partai Ummat tersebut mundur.
"Ada hal-hal yang itu mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi dirinya begitu. Nah yang saya maksud ekspektasi ini bukan sesuatu yang sifat idealisme atau ideologis tapi adalah dirinya begitu," kata Nazaruddin kepada wartawan, Rabu (6/10).ik
Editor : Redaksi