SURABAYA(Realita)-Pandemi Covid-19 benar-benar memukul ekonomi masyarakat. Pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merasakan dahsyatnya virus ini.
Baca Juga: Langkah Bank Jatim Dorong Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa
Nyonya Abd. Rahman, warga Sampang Madura berfikir untuk bisa mengelola keuangan lebih menjanjikan. Sebagai seorang penjual rujak khas Pulau Garam, berbagai investasi kecil-kecilan dipelajari, mulai investasi emas, properti, hingga asuransi. "Saya ditawari investasi reksa dana," katanya.
Menurut dia, reksa dana cukup menarik karena tidak membutuhkan biaya besar. "Saya ingin belajar investasi supaya bisa mengantisipasi kejadian-kejadian tak diinginkan," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Sertijab Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur
Nuriyanti A. Bassetyo, pelaku usaha kecil menengah Surabaya ikut merasakan dampak keberadaan pandemi Covid-19. Salah satu penyebabnya adalah sistem penataan keuangan kurang bagus. "Saya kemarin (sebelum pandemi) terfikir untuk berinvestas reksa dana di Manulife. Kata teman saya tidak memberatkan," papar Pemilik PT Barisan Vision Networks.
Pakar Keuangan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Slamet Riyadi M.Si.,Ak.,CA. mengatakan, untuk bisa mengelola keuangan, masyarakat harus memahami digital. Setelah mampu menguasai digital, baru berbicara investasi. "Investasi emas atau tabungan emas cocok," terangnya.
Baca Juga: Manulife Indonesia Luncurkan Produk Syariah Murah dan Cocok untuk Anak Muda
Pakar Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Andik Matulessy, M.Si, menambahkan, ada alasan kenapa mengelola finansial sangat penting. "Inilah trik mengelola keuangan, penghematan, pemasukan sesuai urgensinya, mengalokasikan usaha resiko rendah, membuat catatan keuangan bagus, mencegah perilaku konsumtif, dan menyimpan kelebihan keuangan," tuturnya.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto