Alami Insiden di PON XX Papua, Atlet Gantole Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

GRESIK (Realita) - Beberapa insiden terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Peristiwa yang tidak diharapkan itu diantaranya dialami atlet gantole Sumatera Barat, Khaidir Anas. Atlet yang sudah menyumbangkan medali emas untuk daerahnya ini mengalami musibah saat hendak lepas landas dan akhirnya mendarat darurat di atap rumah warga Kabupaten Jayapura. 

Masih beruntung, Khaidir Anas telah dilindungi program BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Tidak hanya dia, tapi seluruh atlet dan official. Hal ini disampaikan Sekretaris Umum PB PON XX Papua, Elia Loupatty. Saat dikonfirmasi, Elia mengatakan, seluruh atlet telah mendapatkan perlindungan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek). 

Baca Juga: Ribuan Pengurus RW di Ponorogo Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun Ini

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Roswita Nilakurnia, mengatakan, pihaknya akan secara proaktif menjalin koordinasi dengan PB PON XX Papua untuk mempermudah pelayanan jika terjadi insiden. “Saya yakin tidak ada satupun dari kita yang menginginkan terjadinya insiden, namun tindakan preventif mutlak diperlukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” kata Roswita sebagaimana rilis yang diterima media ini Sabtu (9/10/2021).

Tindakan preventif yang dimaksud salah satunya dengan memastikan perlindungan Jamsostek sebagai jaminan perlindungan atas kondisi sosial ekonomi yang mungkin dialami oleh setiap pekerja. Dia menegaskan, atlet juga kategori pekerja yang memiliki risiko kerja cukup tinggi, terlebih untuk olahraga ekstrim seperti gantole. Dia memastikan atlet yang mengalami insiden akan mendapatkan perawatan dan pengobatan sampai sembuh tanpa ada batasan biaya sesuai kebutuhan medis.

Dikatakan, Perwakilan BPJAMSOSTEK melalui Kantor Cabang Jayapura telah mengunjungi Khaidir Anas di RSUD Jayapura dan memastikan kondisi terkininya. Sang atlet dikabarkan tidak mengalami cedera serius, namun masih harus mendapatkan perawatan dan dipantau oleh tim RSUD Jayapura.

Kejadian tak diinginkan juga menimpa Andi Muhammad Fadly, atlet Kontingen DKI Jakarta yang mengalami insiden saat lomba di Sirkuit Balap Motor Freegeeb, Tanah Miring, Merauke. "Perwakilan kami di Kantor Cabang Merauke juga telah melihat kondisi yang bersangkutan dan memastikan perlindungan BPJAMSOSTEK diterima oleh sang atlet," tambahnya. 

Baca Juga: Bank Jatim - BPJamsostek Bersinergi Dukung Kesejahteraan 12.000 Pekerja Rentan

Insiden dalam dunia olahraga memang rentan terjadi. Intensitas aktivitas fisik yang tinggi meningkatkan potensi atlet mengalami cedera, baik saat persiapan maupun saat kompetisi berlangsung. Karena itu, perlindungan jaminan sosial yang disediakan BPJAMSOSTEK memiliki peran penting dalam mencegah atlet mengalami hal-hal yang tidak diinginkan akibat aktivitas profesinya yang bisa menyebabkan dirinya dan keluarga terdampak risiko ekonomi dan menyeret mereka lebih jauh dari kesejahteraan.

Gelaran PON XX Papua melibatkan sebanyak 7.202 atlet dan 3.651 official serta 2.509 Official Kontingen dari 34 provinsi. Mereka semua telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJAMSOSTEK. Dengan demikian seluruhnya mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama perhelatan PON XX Papua berlangsung atau setara 2 bulan perlindungan.

BPJAMSOSTEK menyampaikan apresiasi bagi PB PON XX Papua dan pemerintah dalam memberikan perlindungan Jamsostek bagi para atlet, sehingga memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi mereka dan keluarganya. Kesadaran akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan ini harus selalu ditingkatkan agar perlindungan menyeluruh bagi para pekerja Indonesia dapat segera terwujud, dan kesejahteraan bagi pekerja serta keluarga dapat segera tercapai.

Baca Juga: Serikat Pekerja PT Alamraya Kencana Mas Keluhkan Masalah Ketenagakerjaan

Secara terpisah, Kepala BPJAMSOSTEK Gresik, Muhammad Imam Saputra, menambahkan, negara hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan payung perlindungan kepada para atlet, dan berharap kesadaran setiap pekerja dan masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Ini bukti nyata negara hadir melindungi atlet yang juga kategori pekerja yang memiliki risiko kerja cukup tinggi. Kami dari Gresik juga selalu memonitoring event PON XX Papua, memberikan perhatian khususnya pada atlet asal Gresik dalam rangka pelayanan prima pada peserta," kata Imam.

"Jika ada atlet dari Gresik mengalami musibah, kami segera koordinasi dan hadir. Namun, harapan kami, semuanya selamat, tidak ada lagi insiden," tambahnya.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru