SURABAYA- Penerapan PPKM yang dilakukan pemerintah pada Juli kemarin berhasil menurunkan kasus covid-19 di Indonesia, khususnya di Jatim. Tak hanya kasus positif harian yang menurun, angka kematian akibat covid-19 juga menurun.
Bahkan selama dua hari terakhir (Jum’at-Sabtu 8-9 Oktober) tercatat sebagai terendah selama masa pandemi.
Baca Juga: Khofifah Sebut Prabowo-Gibran Seperti Sahabat Nabi, Timprov AMIN: Harus Dicabut
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut angka kematian COVID-19 pada hari Jumat, 8 Oktober 2021 sebanyak 7 kasus. Kemudian angka kematian COVID-19 pada hari Sabtu, 9 Oktober kemarin, sebanyak 8 kasus, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim.
Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Wisuda Ribuan Tahfidz di Lamongan
"Kasus kematian tersebut masih-masing satu orang berasal dari Kota Batu, Kota Surabaya, Kota Blitar, Kabupaten Probolinggo, Jember, Malang, Ponorogo dan Nganjuk," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu (10/10/2021).
Sedangkan untuk 30 kabupaten/kota lainnya di Jatim, lanjut Khofifah, tercatat 0 kasus kematian COVID-19.
"Artinya sudah 78,95 persen daerah di Jatim terdapat nol kasus kematian," ujarnya.
Atas capaian tersebut, Gubernur Khofifah mengungkapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih atas kerja keras, sinergi, doa, serta kolaborasi dari tenaga kesehatan, pemerintah kabupaten/ kota, forum koordinasi pimpinan daerah se-Jatim, serta seluruh elemen strategis masyarakat.
"Sebelumnya jumlah penambahan kasus kematian terendah tercatat sebanyak 10 hingga 15 orang. Alhamdulillah, dua hari terakhir tercatat di bawah 10 kasus dan merupakan kasus dengan jumlah penambahan kematian terendah selama pandemi," ucapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan terdapat beberapa hal yang membuat bertambah rendahnya angka kematian COVID-19 di Jatim. Salah satunya kemampuan respon yang memadai, seperti kapasitas "tracing" yang cukup, ditunjang jumlah "testing" hingga mencapai 170 ribu perminggu, serta "positivity rate" yang rendah mencapai 0,49 persen perminggu.
"Dampaknya kasus-kasus terkonfirmasi positif bisa ditemukan lebih awal, sehingga isolasi bisa cepat dilakukan dan kemungkinan kasus-kasus menyebar pada orang berisiko tinggi bisa dihambat. Dengan demikian kematian bisa ditekan," kata Mantan Menteri Sosial itu.
Meski demikian, Gubernur Khofifah mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan selau disiplin menjalankan protokol kesehatan, selain juga terus mengupayakan percepatan vaksinasi COVID-19.
"Kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri dan orang lain di sekeliling kita dari penularan COVID-19. Kita akan terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi COVID-19 di Jatim semakin melandai dan terkendali," tuturnya.ria
Editor : Redaksi