BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kunjungan kerja lintas komisi DPRD DKI Jakarta. Kunjungan kerja kali ini adalah dalam rangka untuk menguatkan kerja sama antarkedua daerah.
Ridwan Kamil berharap Jabar – DKI Jakarta makin kompak dalam segala hal. Apalagi Jabar merupakan provinsi penyangga dari DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Baca Juga: Head to Head Anies Baswedan vs Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Bakal Seru dan Sengit
"Dengan membangun komunikasi seperti ini, saya yakin maslahat hadir di dua wilayah ini," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jumat (24/9/2021) malam.
Menurut Ridwan Kamil, ada dua urusan besar DKI Jakarta yang sangat tergantung Jabar. Pertama pemenuhan kebutuhan air minum untuk warga DKI Jakarta.
Kedua, urusan sampah di mana DKI Jakarta memanfaatkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang di Kabupaten Bekasi sebagai tempat pengolahan.
"Sebagai provinsi penyangga Ibu Kota Negara, ada dua hajat Jakarta yang kami bantu. Mayoritas air minum yang datang dari pengolahan Jatiluhur," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
"Kemudian sampah di Bantar Gebang. Dengan dua hajat besar Ibu Kota Negara tersebut, maka dua provinsi ini harus saling mendukung," imbuhnya.
Tak hanya dalam pemenuhan kebutuhan hidup, kata Ridwan Kamil, dari sisi kebijakan pun harus dilakukan secara selaras. Sebagai salah satu contohnya adalah dalam penanganan COVID-19.
Baca Juga: Pilkada DKI, Pasangan Ridwan Kamil dan Kaesang Diprediksi Bisa Kalahkan Anies
Menurut Ridwan Kamil, COVID-19 tidak mengenal KTP dan wilayah administratif. Bodedek (Bogor – Depok – Bekasi) yang masuk aglomerasi DKI Jakarta, maka kebijakannya harus selaras.
“Dalam penanganan COVID-19 saya selalu minta agar Wali Kota/Bupati Bodebek untuk menyesuaikan kebijakannya dengan Jakarta. Jika Jakarta A maka Bodebek A, jika Pak Anies B maka Bodebek B. Ini agar terarah karena COVID-19 tidak mengenal batas politik," jelasnya.
Dalam menangani banjir pun, kata Ridwan Kamil, DKI Jakarta harus ikut berinvestasi di Jawa Barat. Misalnya dengan menyisihkan sedikit APBD-nya untuk pengendalian banjir di Bogor.
"Termasuk urusan banjir, karena alam tidak ada KTP-nya, maka dia akan mengalir ikuti sejarah. Jadi penanganan banjir tidak bisa dilakukan sendiri karena perlu biaya yang cukup besar. Perlu ada penanganan bersama untuk wilayah Bogor yang menjadi pengendalinya," jelas Ridwan Kamil.
Baca Juga: Konflik Lahan Garapan di Desa Sukaharja, kian Memanas
Terakhir, Gubernur Ridwan Kamil berterima kasih kepada semua anggota rombongan DPRD DKI Jakarta yang berkunjung ke Jabar.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan, kunjungan kerja kali ini diharapkan bisa memperkuat hubungan baik antara dua provinsi bertetangga, mulai bidang ekonomi, kebudayaan, hingga olahraga.
"Apalagi sebentar lagi ada kereta cepat, maka akan semakin dekat dan cepat antara Jakarta dan Jawa Barat," kata Suhaimi.
Suhaimi berharap kunjungan kali ini bisa mendapatkan banyak wawasan mengenai program Jabar yang dapat diimplementasikan di DKI Jakarta. "Sekarang lagi ramai di Youtube tentang petani milenial. Cocok juga kayanya dibawa ke Jakarta," ucapnya. (ADV)
Editor : Redaksi