PONOROGO (Realita)- Mulai melonggarnya penerapan Protokol Kesehatan ( Prokes) di Kabupaten Ponorogo belakangan ini, langsung disambut ledakan angka kematian akibat Covid-19. Bahkan kini Ponorogo kembali menyalip angka kematian Covid-19 Jawa Timur.
Dari data laman Jatim Tanggap Covid-19, selama periode 2 hingga 20 April lalu telah terjadi 65 kematian akibat Covid-19. Dengan rincian 33 kematian periode 2-12 April dengan rata-rata kasus meniinggal 3 orang perhari, dan 32 kematian periode 13-20 April dengan rata-rata kasus meninggal 4 orang per hari.
Baca Juga: Buruh Ditemukan Tewas Tertelungkup
Kepala Dinas Kesehatan Rahayu Kusdarini tidak menampik kondisi ini, bahkan ia membeberkan saat ini persentase fatality rate ( tingkat kematian) Ponorogo berada pada angka 7,78 persen atau melebih Jawa Timur yang hanya 7,22 persen. Menurutnya kelonggaran pembatasan oleh pemerintah pusat maupun pemkab, kini justru diikuti minimnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap pentingnya menjaga protokol kesehatan (Prokes). Bila hal ini terus terjadi ia mengeklaim angka kematian akibat Covid-19 akan terus bertambah, parahnya hal ini membuat Ponorogo jauh dari zona hijau Covid-19.
"Pembatasan dan pengetatan sudah longgar. Kalau masyarakat masih abai ya jelas ada kenaikan," jelasnya, Rabu (21/04).
Baca Juga: Dikira Meninggal, Pemuda Ini Tiba-Tiba Bangun saat Akan Dimasukkan Kantong Mayat
Irin menambahkan, tak hanya minimnya kesadaran masyarakat atas bahayanya virus asal Wuhan Cina itu, gerakan enggan memeriksakan kesehatan lantaran takut menuai sanksi sosia atau pengucilan dari lingkungan, membuat penyebaran Covid semakin sulit terdeteksi, terparah masyarakat yang terpapar terlambat untuk terdeteksi dan terobati hingga akhirnya berujung pada kematian.
"Pentingnya dukungan mental dari masyarakat lingkungan. Sehingga masyarakat yang isolasi mandiri maupun di shelter tidak merasa dikucilkan," tambahnya.
Baca Juga: Kabar Duka, Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Dunia
Lebih jauh Irin mengungkapkan, ancaman kematian akibat paparan Covid-19, tidak melulu pada masyarakat usia rentan (Lansia.red), ataupun yang memiliki komorbid. Resiko morbiditas (kondisi sakit) dan mortalitas (kematian) juga dapat mengancam pasien usia muda bahkan yang tidak memiliki riwayat penyakit bawaan. " Mencegahnya virus itu sebenarnya sangat mudah. Menyadarkan masyarakat yang susah,’’ tandasnya.
Sekedar informasi, Dari data di Jatim Tanggap Covid-19, tingkat sebaran Covid-19 dikabupaten Ponorogo per tanggal 20 April kemarin, berada diangka 3.395 kasus terkonfirmasi, dengan 79 kasus aktif, sembuh 3.052 atau 89,90 persen, dan meninggal 264 kasus atau 7,78 persen. li
Editor : Redaksi