82 PT Ikut Bimtek Penerimaan Mahasiswa dan Dosen Asing di UWKS

SURABAYA (Realita) - Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) dinilai berhasil menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan Bimbingan Teknis Layanan Ijin Belajar Mahasiswa Asing dan Ijin Penugasan Dosen Asing di Perguruan Tinggi Indonesia pada Kamis hingga Sabtu (21-23/10/2021) kemarin.

Bimtek selama tiga hari tersebut merupakan program yang dilaksanakan oleh Direktorat Kelembagaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang diikuti oleh 120 peserta dari 82 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia.

Baca Juga: Demo Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law, Ini Tuntutan Para Tenaga Medis

UWKS yang mendapat penghormatan ketempatan kegiatan tersebut, di akhir acara yang digelar di Pendopo Agung Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (23/10/2021), menuai ucapan selamat sebagai tuan rumah yang baik di samping sukses memperkenalkan sejarah berdirinya Perguruan Tinggi ternama yang kini memiliki 23 mahasiswa asing ini.

Bimtek yang diikuti para operator atau yang mewakili Perguruan Tinggi yang memiliki mahasiswa asing ini diawali seremonial dengan Pagelaran Budaya Mojopahit di Bangsal Pancasila UWKS pada Kamis (21/10/2021). 

Ketua Umum Panitia Pelaksana Bimtek di UWKS, Dr Edi Khrisharyanto SH MH, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan selamat mengikuti bimbingan teknis di perguruan tinggi bernuansa budaya ini. Dikatakan, UWKS telah menyediakan sarana dan prasarana selama pelaksanaan bimtek.

Hal yang sama juga disampaikan Drs Soedjatmiko MM selaku Ketua Yayasan Wijaya Kusuma. "Mari meraih impian bersama Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Kampus Budaya, Anggung, Wimbuh, Linuwih," ujarnya.

Bimtek ini sendiri dilaksanakan di Gedung Poncowaliko UWKS yang cukup besar, yang masih tampak sangat longgar untuk kehadiran 120 peserta, Jumat (22/10/2021). Dalam bimtek ini Direktorat Kelembagaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menghadirkan narasumber diantaranya dari Badan Intelijen Negara, Mabes Polri, dan Ditjen Imigrasi. 

Baca Juga: Kisah dr. Helena Dalam Menangani Kasus Sensitif Lewat Chat Alodokter

Disebutkan, bimtek ini juga untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dimana salah satu indikatornya adalah terdapat mahasiswa asing di Perguruan Tinggi, namun jangan sampai ada kegiatan mahasiswa asing dari mancanegara.

Kemendikbudristek memiliki layanan aplikasi bagi mahasiswa dan dosen asing. Layanan yang dimaksud bekerja sebagai pusat data mahasiswa internasional. Ini merupakan hal yang penting bagi pemangku kepentingan Internasionalisasi Perguruan Tinggi, dan institusi terkait.

Institusi terkait itu diantaranya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, BIN dan POLRI, yang berperan dalam melakukan Pengawasan, Evaluasi dan Pembinaan atas Penyelenggaraan Internasionalisasi Perguruan Tinggi di Indonesia.

Dari beberapa materi yang disampaikan, salah satunya adalah pengingat bahwa keberadaan mahasiswa dan dosen asing di suatu negara, contohnya di Indonesia wajib melalui prosedur yang benar dan ketat, mengingat besarnya tanggung jawab, resiko dan sanksi yang harus ditanggung oleh pihak Perguruan Tinggi di Indonesia

Baca Juga: UWKS Ubah Limbah Perantingan Jadi Penunjang Ketahanan Pangan

Harus ada penjamin/host mereka di Negara kita yang multikultur, besar dan berbudaya. Kita sebagai Warga Negara Indonesia sendiri juga tidak serta merta bebas menerima.  Siapa saja melakukan apa saja, kita selalu ingatkan agar tidak melanggar peraturan dan harus selalu berhati-hati.

"Intinya kita sebagai pihak Perguruan Tinggi wajib paham dan berhati-hati dalam penerimaan mahasiswa dan dosen asing, terlebih lagi yang dari negara yang sedang berkonflik, yang tidak menutup kemungkinan adalah Pencari Suaka," ujar seorang peserta.

Di hari terakhir rangkaian bimtek, UWKS mengajak para peserta napak tilas sejarah Majapahit sekaligus mengunjungi situs-situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Dalam kegiatan ini dijelaskan mengenai sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit dan perjuangan serta karakter luhur Raden Wijaya – Pendiri sekaligus Raja Pertama Majapahit.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru