Undang Investor, Putra Pendiri Taliban Muncul di TV

KABUL - Mohammad Yaqoob, putra pendiri Taliban, Mullah Omar muncul di depan umum untuk pertama kalinya pada Rabu (27/10/2021). Yaqoob muncul ketika para penguasa garis keras Afghanistan mencoba memoles citra media mereka.

Sebagai pemimpin tertinggi gerakan selama masa kekuasaan pertama mereka, ayah Yaqoob, Mullah Omar jarang muncul di depan umum dan foto-fotonya dilarang dimunculkan. Bahkan, ketika ulama bermata satu itu meninggal pada 2013, berita itu tidak dipublikasikan selama lebih dari dua tahun.

Baca Juga: Tak cuma Burka, Taliban juga Larang Wanita Sekolah, Amerika Marah

Tetapi sejak Taliban kembali berkuasa pada pertengahan Agustus setelah perang 20 tahun melawan pemerintah yang didukung AS, para menterinya telah mengambil peran publik dan politik yang lebih terbuka.

Acara yang disiarkan televisi itu memperlihatkan Yaqoob, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Afghanistan yang baru, meminta pengusaha lokal untuk berinvestasi di rumah sakit dan klinik.

Baca Juga: Wanita Taliban Wajib Pakai Burka, jika Tidak, Bakal Dipenjara

“Ayo keluarkan uang di sini, saudara-saudara pengusaha harus datang ke sini untuk membangun rumah sakit, klinik, dokter juga harus datang ke sini,” kata Yaqoob, di rumah sakit militer Sardar Mohammad Dawood Khan di Kabul, seperti dilaporkan Al Arabiya, Rabu (27/10/2021).

Sektor kesehatan Afghanistan telah hancur akibat perang dan ekonomi Afghanistan terhenti sejak kembalinya Taliban, yang masih berada di bawah sanksi internasional. Imbasnya, ribuan orang mencari perawatan di luar negeri. Kondisi ini menambah kekacauan di perbatasan, karena warga lainnya juga berupaya melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Baca Juga: Peralatan Militer AS Senilai Rp 102 Triliun, Ditinggal di Afghanistan

Yaqoob pernah menjadi Kepala Komisi Militer yang kuat dan mendapat manfaat dari aura status mendiang ayahnya dalam gerakan tersebut. Namun, posisi paling senior dalam pemerintahan baru jatuh ke tangan rekan-rekan Omar, termasuk Perdana Menteri Mohammad Hassan Akhund dan wakilnya Abdul Ghani Baradar.si

Editor : Redaksi

Berita Terbaru