BATU (Realita)- Gubernur Jawa Timur bersama Sekda Prov Jatim, Kabarkowil III Malang, serta beberapa pihak terkait melihat kondisi terkini di lokasi bencana yang ada di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kota Batu, Kamis (4/11/2021) malam.
Kedatangan orang nomor satu di Jawa Timur, ke lokasi bencana disambut langsung Wali Kota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko, bersama Wakil Wali Kota Batu dan Forkopimda Kota Batu.
Baca Juga: Peduli Bencana Banjir Luwu, Mahasiswa Teknik Lingkungan Unhas Titip Donasi ke KKLR Sulsel
Gubernur Khofifa Indar Parawansa disamping meninjau lokasi pasca banjir bandang juga melihat posko dapur umum yang didirikan oleh Tagana Kota Batu, di Balai Desa Bulukerto.
Pada kesempatan ini, Direktur Perum Jasa Tirta 1, Raymond Valian Ruritan mengungkapan, kejadian ini terjadi pada saluran alami, yang tergabung dalam aliran Sungai Brantas. kata Raymond.
Menurut Raymond, kejadian tersebut berawal dari hujan lebat dengan intensitas tinggi dengan curah hujan diatas Kota Batu sekitar 80 mm, sedangkan di bagian hulu sampai 100 mm selama dua jam, secara kumulatif.
"Hujan mengangkut tanah, kayu dan ranting pohon di aliran alami yang kanan kirinya ada rumah penduduk, debit air di Kota Malang sekitar 430 meter per detik dengan kondisi siaga, " pungkas Raymond
Baca Juga: Atasi Banjir, Saluran Dukuh Kupang Barat Diperlebar Empat hingga Enam Kali Lipat
Sementara itu, Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, menambahkan rata rata hujan di Jawa Timur mencapai 2000 mm, curah hujan tinggi tidak ditunjang dengan tangkapan airnya.
"Kita harus perbaiki kedepan, jangan sampai merembet ke sungai Brantas, kita bersama pemerintah provinsi dan kota/kabupaten harus menata lagi daerah tangkapan air," ungkapnya.
Gubernur Jatim mengingatkan tentang peringatan dari BMKG, mulai November sampai Februari 2022 akan terjadi intrnsitas curah hujan 70 persen lebih tinggi.
Baca Juga: Kapolres Nganjuk Terjunkan Bhababinkamtibmas Bantu Warga Terdampak Luapan Sungai Jurang Dandang
"Memungkinkan terjadi banjir, banjir bandang di Indonesia, terutama Jawa Timur. Saya mewanti-wanti kesiapsiagaan, sinergitas harus dilakukan," ujar Gubernur
Gubernur menambahkan, fenomena La Nina berdampak pada meningkatnya ancaman bencana hydrometrologi.
"Saat ini kita masuk dalam tanggap darurat, bisa mendirikan posko dapur umum, pos pengungsian, karena prediksi masih ada hujan susulan. Seluruh hunian di bantaran sungai harus dievakuasi, sesuai dengan siklusnya ada proses rehabilitasi dan konstruksi," pungkas Gubernur.ton
Editor : Redaksi