Dijemput Paksa Tim Intel Kejagung, Buronan Prasetyo Gow Pasrah

JAKARTA (Realita) - Tim Tangkap Buronan Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil menangkap seorang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atas nama Prasetyo Gow, di Jakarta, Kamis (22/04). 

Prasetyo Gow merupakan terpidana karena melakukan tindak pidana Mengangkat atau Memiliki Hasil Hutan Tanpa Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH), di Kalimantan Barat, dan dijatuhi pidana penjara selama 4 tahun serta dihukum membayar denda sebesar Rp 200 juta subsidiair 5 bulan kurungan.

Baca Juga: Kejagung Didorong Ungkap Kasus Pencucian Emas Budi Said

"Penangkapan tersebut berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 2370 K/PID/2005 Tanggal 28 Juli 2006," ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Leonard Eben Simanjuntak. 

Leonard menjelaskan, Prasetyo Gow diamankan di The Royal Spring Hill Residence, Jl. Benyamin Suaeb, Pademangan Tim, Kemayoran di Jakarta Utara. 

Baca Juga: Kasus Korupsi Jalur Kereta Rp 1,3 Triliun, 6 Orang Jadi Tersangka

Buronan Prasetyo Gow (pakai celana pendek pink) saat dijemput tim dari Kejagung.Buronan Prasetyo Gow (pakai celana pendek pink) saat dijemput tim dari Kejagung.

Sebelumnya, Prasetyo melarikan diri dan mengubah bentuk wajah pada hidung dan rahang dengan cara operasi plastik di Jakarta serta menggunakan nomor telepon luar negeri (Singapura). Selanjutnya, Terpidana dititipkan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan menunggu Tim Jaksa Eksekutor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat.

Baca Juga: 84 Persen Koruptor yang Ditangkap, Lulusan Perguruan Tinggi

Melalui program Tabur Kejaksaan, kami menghimbau kepada seluruh DPO Kejaksaan untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan, ujar Leonard. hrd

Editor : Redaksi

Berita Terbaru