Piutang Koperasi Rp 722 Juta, Dewan Janji Panggil PDAM Kota Madiun

MADIUN (Realita) - DPRD Kota Madiun merasa prihatin dengan temuan selisih piutang sebesar Rp. 722.644.423 juta di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wahana Tirta Artha (WTA) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Taman Sari Kota Madiun.

Pasalnya selama ini, manajemen PDAM tidak pernah melaporkan kepada dewan terkait selisih angka itu. Bahkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) rutin yang digelar bersama wakil rakyat, pihak PDAM juga tidak menyampaikannnya.

Baca Juga: Siapa Pemenang Tahta Legislatif Kota Madiun?

“RDP terakhir itu kami bereng tiga BUMD dan acuannya berdasarkan BPKP tidak ada masalah,” kata Anggota Komisi II DPRD Kota Madiun, F Bagus Panuntun dikonfirmasi belum lama ini.

Politisi PSI ini baru mengetahui setelah adanya pemberitaan melalui media. Untuk mengetahui lebih dalam, dirinya bakal memanggil direksi PDAM dalam waktu dekat ini.

"Saya dapat berita dari media, kami belum dapat laporan lengkap terkait selisihnya dimana. Nanti pasti ada RDP terkait itu, untuk menanyakan kebenaran itu,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Madiun dan DPRD Sepakati Renwal RPJPD Menuju Generasi Emas 2045

Jika memang benar ditemukan adanya selisih piutang, lanjut Bagus, pihaknya meminta untuk segera diselesaikan. Dan jika berimplikasi hukum, maka menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

"Tentunya kalau terjadi temuan itu ya kita kembalikan kepada aturan yang berlaku gimana, apakah akan ditindaklanjuti atau gimana. Supaya kedepannya bisa lebih berhati-hati dan tidak terjadi hal serupa, karena selama ini laporannya selalu baik," terangnya. 

Baca Juga: Inpres Air Minum, PUDAM Ponorogo Ajukan 619 Calon Pelanggan

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan neraca KPRI WTA per 31 Juli 2021 dan Desember 2020 total piutang sebesar Rp 222.715.359. Sedangkan saldo neraca per 31 Juli 2021 senilai Rp 945.359.782, sehingga muncul selisih sebesar 722.644.423 juta.

Dirut PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun, Suyoto dikonfirmasi Realita.co membenarkan adanya selisih piutang hampir satu miliar tersebut. Menurutnya, saat ini pengurus koperasi tengah mencari dokumen laporan tahunan, agar diketahui dimana uangnya. paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru