Petani Apel Menjerit, Hasil Panen Tak Sesuai Harapan

BATU (Realita)- Petani Apel di Dusun Junggo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur mengeluhkan jatuhnya harga apel yang sangat luar biasa hal ini disampaikan oleh Subakri anggota Koperasi Produsen Bolo Tani Makmur saat ditemui awak media. Senin (22/11/2021).

Menurut Subakri, sejak awal November 2021 harga apel Anna ditingkatan petani antara Rp 2.000 s.d Rp 2.500 per Kg. Saat ini harganya mencapai Rp 2.000,- per Kg. Bahkan pedagang pengirim saja menjual sampai Kabupaten Jember dijual dengan harga Rp 3.000,- .

Baca Juga: Wali Kota Eri Panen Golden Melon dan Sayur bersama Kelompok Tani Kosagrha Lestari

Sedangkan harga obat pertanian bukan naik lagi tetapi sudah berpindah harga. 

Contohnya obat fungsida misalnya Victory  dari harga Rp 54.000,- per kg menjadi Rp 74.000,-. Fungisida  Antila dari harga Rp 58.000,- menjadi Rp 68.000,- Insektisida Dursband dari harga Rp 80.000,- per litr menjadi Rp 135.000,-. Menghadapi situasi tersebut petani Apel siap-siap terjun bebas menuju kondisi kerugian yang semakin memprihatinkan.

“Biaya produksi per 0,5 Ha awalnya sebelum ada kenaikan harga obat-obatan pertanian berkisar antara Rp 24.000.000,- hingga Rp 26.000.000,- setelah ada kenaikan harga obat pertanian biaya produksi menjadi Rp 36.000.000,- per 0,5 Ha. Satu kali panen per 0,5 Ha bila menghasilkan 15 ton dengan harga Rp 2.000,- per Kg akan mendapatkan pendapatan kotor  Rp 30.000.000,- . Dengan kenaikan biaya produksi tidak diimbangi dengan kenaikan harga jual dipastikan petani akan mengalami kerugian, “tutur Subakri.

Baca Juga: Cabe Hasil Panen Dibuang Oknum Polisi di Tengah Jalan dan Halaman Mapolsek

Di tempat terpisah Suparman, Ketua Koperasi Produsen Bolo Tani Makmur membenarkan atas rendahnya harga Apel Anna saat ini.  Diungkapkan, petani semakin terpuruk setelah harga pupuk juga naik. 

Contoh Bast, dari harga Rp 485.000 menjadi Rp 650.000 per sak.

Baca Juga: Dinas Pertanian Manggarai Barat NTT, Gelar Penanaman Jagung secara Simbolis

Untuk fungisida  juga kenaikannya sangat tinggi, contohnya Antila Rp 68.000 jadi Rp 73.000. Makoban blue dari Rp 92.000 jadi Rp 98.000,  duersban dari Rp 80.000 jadi Rp 145.000. Apalagi jenis obat rumput hampir mengalami kenaikan 50%. Semisal roundup dari harga Rp 76.000 jadi Rp 125.000. 

"Dan ada kabar dari sales sales masi akan ada kenaikan lagi," ungkapnya.ton

Editor : Redaksi

Berita Terbaru