KOTA MALANG (Realita)- Upaya antisipasi adanya penumpukan kendaraan dan macet, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, garap pelebaran jalan.
Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi mengatakan, maksud dan tujuan pelebaran jalan ini untuk memberikan ruang manfaat jalan yang lebih lebar, sehingga pengguna jalan lebih nyaman dalam bermobilitas.
Baca Juga: Sambut Kepemimpinan Presiden Baru, Pj Wali Kota Iwan: Kota Malang Siap Mendukung Kebijakan Pusat
Dijelaskan, di tahun 2021 ini, pelebaran jalan dilakukan di Jalan Saxophone dan Jalan Sasando. Pelebaran ini dilakukan sampai ke daerah Bawang, atau Jalan Sasando yang dekat dengan lokasi tempat pemakaman umum.
"Tahun 2021 ini hanya ada pelebaran sedikit, yaitu ruas Jalan Saxophone ke arah Makam Mbawang untuk memudahkan belokan dari Jembatan Tlogomas. Untuk anggarannya kurang lebih satu miliar," jelasnya.
Baca Juga: Sukseskan Pilkada Serentak, Pj Wali Kota Malang Ajak Petakan dan Redam Potensi Kerawanan
Namun kata Diah, banyak jalan di Kota Malang ini yang sulit untuk dilakukan pelebaran. Banyak hal penyebabnya, salah satunya adalah sudah mepetnya bangunan dengan jalan, dan rata-rata untuk melebarkan jalan perlu menebang pohon-pohon di pinggir jalan.
"Pelebaran jalan di Kota Malang ini banyak yang sulit dilakukan. Perlu dikaji lebih matang. Karena banyak bangunan yang mepet dengan jalan. Apakah nanti perlu pembebasan lahan dan sebagainya, ini perlu dikaji dulu," ucapnya.
Sementara, di tahun 2022, Diah menyebut belum ada plot anggaran untuk pelebaran jalan.
"Dalam usulan awal ada pelebaran Jalan Sunan Kalijaga, tetapi karena keterbatasan anggaran, sehingga belum bisa terakomodir di tahun 2022. Di samping pertimbangan bahwa pelebaran yang akan dilakukan harus menghilangkan banyak pohon di sepanjang jalan dimaksud," jelasnya.mad
Editor : Redaksi
