MADIUN (Realita) – Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkordia) pada 9 Desember 2021 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan tindak pidana korupsi.
Dalam peringatan Harkordia ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR) Madiun memberikan anugerah penghargaan WKR Award 2021 kepada orang-orang yang dianggap turut memerangi korupsi.
Baca Juga: Buntut Kasus Pencabulan, Desak Ketua Bawaslu Kota Madiun Mundur Dari Jabatan
Mereka yang dianggap pantas menerima penghargaan ini diantaranya, Walikota Madiun Maidi, Rektor Universitas PGRI Madiun (Unipma) Prof. DR. Parji, Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) Mujahidin, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun, Edi Bintarjo. Penghargaan diberikan di I-Club Madiun, Kamis (9/12/2021).
Koordinator Badan Pekerja WKR, Budi Santosa mengatakan, penghargaan tidak diberikan secara asal-asalan. Namun tim dari WKR, termasuk riset dan masukkan dari masyarakat menjadi bahan pertimbangan pemberian anugerah yang setiap tahun diadakan ini. Setelah dilakukan kajian, keempatnya dinilai berperilaku antikorupsi, inovatif, kreatif, transparan dan mempunyai integritas personal.
Memperingati Harkordia 2021, WKR berikan Award 2021 kepada tokoh yang dianggap turut serta memerangi korupsi.
"Penghargaan ini kami berikan atas inisiatif, inovatif, kreatif, transparan dan akuntabel serta menjadi teladan perilaku anti koruptif. Selain itu setelah kita teropong, karyanya juga bisa memberikan manfaat bagi banyak orang," katanya.
Baca Juga: Miris! Gadis di Madiun Ini Diduga Dicabuli Ayah Kandung, Kakek dan Om
Budi mencontohkan seperti Walikota Madiun, Maidi yang dinilai Maidi menjadi tokoh inspiratif. Hasil pembangunannya banyak diadopsi oleh kepala daerah di luar Kota Madiun. Bahkan ketika tim WKR membedah anggaran yang digunakan Pemkot untuk mempercantik kota, dianggap efektif dan efisien. Artinya, pembangunan di Kota Madiun menggunakan anggaran yang kecil, namun kaya akan konsep dan hasilnya sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Walaupun anggarannya kecil tapi bisa bagus seperti ini. Selain itu juga ada partisipasi perusahaan melalui CSRnya juga. Jadi kaya akan konsep," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, WKR juga melaunching bidang usaha baru. Yakni Yayasan Akademi Profesional Barber. Yayasan ini juga bekerjasama dengan LSM Bambu Nusantara. Budi berharap kedepan Yayasan Akademi Profesional Barber dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat guna membuka lapangan kerja baru.
Baca Juga: WKR 'Ngluruk' KPU dan Bawaslu Kota Madiun
Yayasan Akademi Profesional Barber bekerjasama dengan Yayasan Bambu Nusantara untuk memberikan pelatihan gratis bagi masyarakat.
“Yayasan ini sudah disahkan oleh Kemenkumham RI. Kedepan kita bisa memberikan pelatihan kepada kaum difabel. Kemudian dari Yayasan Bambu Nusantara kan bisa membina mantan napi, mantan pencandu narkoba, dan kenakalan remaja. Itulah yang akan kita beri pelatihan secara gratis,” tandasnya.paw
Editor : Redaksi