Larangan Mudik Lebaran 2021 di Sumenep Mulai Diberlakukan

SUMENEP (Realita) - Polres Sumenep menggelar apel kesiapan pengamanan larangan mudik  menjelang hari raya idul fitri 1442 H di lapangan Sanika Satyawada Polres Sumenep, Senin (26/4/2021).

Kegiatan tersebut untuk mendukung aturan pemerintah terkait adanya larangan mudik lebaran tahun 2021, sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Anggota Polres Sumenep Dilarang Masuk Tempat Hiburan Malam

Apel dipimpin oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi didampingi Kapolres Sumenep AKBP Darman dan Dandim 0827/Sumenep Letkol Inf Nurcholis. Apel tersebut diikuti seluruh pihak terkait, seperti Polri, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.

Dalam apel tersebut, Bupati Fauzi menyampaikan pesan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta bahwa Satgas penanganan Covid-19 telah mengeluarkan surat edaran nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik idul fitri dan upaya pengendalian Covid-19 selama Ramadan 1442 H.

"Dengan adanya aturan tersebut, pelarangan mudik secara resmi mulai diberlakukan. Kebijakan itu sebagai antisipasi lonjakan Covid karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap ada libur panjang mengakibatkan meningkatnya angka penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga: Nekat Mencuri di Toko BUMDes, Dua Warga Sumenep Diciduk Polisi

Dalam rangka mendukung pemberantasan Covid-19, menurut Fauzi, pihak kepolisian telah melaksanakan sejumlah kegiatan. Dimulai dengan Operasi Keselamatan Semeru yang diselenggarakan mulai tanggal 12-25 April 2021, yang bertujuan sosialisasi larangan mudik.

"Kemudian tanggal 26 April sampai 5 Mei 2021 adalah pengamanan dan patroli rutin tujuannya penyekatan arus mudik. Lalu puncaknya Operasi Ketupat Semeru 2021," tutur politikus PDI Perjuangan itu.

Baca Juga: Wakil Ketua BPKN Apresiasi Layanan Tol Arus Mudik Lebaran

Sementara itu, Kapolres Sumenep AKBP Darman mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 3 pos perbatasan daratan di Kecamatan Pragaan, Kecamatan Guluk-guluk dan Kecamatan Pasongsongan serta satu pos di Pelabuhan Kalianget untuk mengantisipasi kapal dari Situbondo dan Banyuwangi.

“Nanti di pos perbatasan ada alat Genose untuk mengecek setiap pengendara. Jika diduga mobil mudik kami periksa sampling, terkait pemulangan pekerja migran kami akan lakukan tracing lagi,” terang Darman. (haz)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru