Wisata Edukasi AMKE Batu Kembali Menggeliat, Pas Buat Liburan Akhir Tahun

BATU (Realita) - Warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, berhasil menyulap desanya menjadi destinasi wisata yang cukup menarik. Selain menawarkan panorama pegunungan yang menawan, menyajikan beragam kuliner, juga disertai dengan edukasi. Cocok untuk liburan akhir tahun ini, dan di hari-hari nanti.

Obyek wisata yang beda dengan lainnya ini namanya AMKE (Area Model Konservasi Edukasi). Dikelola secara mandiri oleh warga Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman desa setempat sejak 2018. Dari semula 32 kelompok tani, kini berkembang menjadi 72 kelompok tani.

Baca Juga: Bali Diterjang Banjir Bandang, Mobilpun Hanyut

Saat ini kawasan wisata yang memanfaatkan tanah desa seluas 10 hektare ini memiliki sekitar 17 edukasi, dan yang dibuka baru 7 edukasi, di antaranya budi daya bibit, pembuatan pupuk organik, budi daya jamur merang dengan potensi panen 3 kg setiap hari untuk dijual di sekitar lokasi, budi daya madu lebah, kandang komunal kambing, produksi minyak atsiri, teknik pengolahan produk porang, pembuatan batik dan eco print.

Di kawasan wisata edukasi ini juga ada rumah penyulingan serai untuk berbagai macam produk seperti gantungan pengharum ruangan dan minyak gosok. Alat penyuling minyak serai ini hadiah dari Bank Jatim, karena AMKE Batu berhasil memenangkan UMKM Bank Jatim Awards 2021.

Penyuluh Kehutanan dan Pendamping serta Pimpinan Pengelola AMKE, Sri Asih, mengatakan, pengunjung bisa mendapatkan paket panduan atau edukasi secara langsung semua itu dengan biaya Rp2,5 juta untuk 20 - 30 orang, dengan tambahan dapat  fasilitas materi, praktik, suvenir, konsumsi dan sertifikat. Jika jumlah rombongan tidak lebih dari 20 orang, biayanya cuma Rp125 ribu per orang, dengan durasi edukasi selama 3 jam.

Selain itu, di kawasan yang dikelilingi pegunungan ini juga terdapat area camp permanen yang disewakan seharga Rp180 ribu per tenda untuk 4 orang. Jika hanya ingin berkunjung saja, tiket masuk Rp10 ribu per orang. 

“Pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Batu dari Panderman, dan juga bisa menikmati cafe yang ada dengan hidangan olahan seperti bakso, siomay, es krim dari porang. Ke depan rencananya kami juga akan kembangkan tempat pengolahan hasil panen jamur, diolah jadi makanan langsung agar bisa dinikmati pengunjung,” imbuh Sri Asih.

Sri Asih juga menyampaikan, wisata edukasi yang merupakan usaha warga desa ini diawali dari pembibitan berbagai tanaman hias dan pohon. "Awalnya pemasukan kami lebih banyak berasal dari penjualan bibit-bibit tanaman/pohon dan pupuk organik, serta dari kegiatan studi banding dengan 17 edukasi," tutur Sri Asih.

"Kami banyak bekerjasama dengan instansi-instansi yang membutuhkan banyak bibit untuk penanaman,” tambahnya. Kemudian, berbagai potensi yang ada terus dikembangkan, contohnya seperti budi daya jamur tiram, budi daya lebah madu, hingga tanaman serai merah untuk bahan baku minyak atsiri.

Baca Juga: Video Promosi Pariwisata Filipina Kepergok Pakai Pemandangan Indonesia

“Omzet yang kami terima dari penjualan bibit, kegiatan edukasi-edukasi atau studi banding itu rata-rata sekitar Rp250 juta per minggu atau sekitar Rp1 miliar per bulan," ujarnya. 

Cilegon dalam

Namun kemudian, sejak pandemi Covid-19, usaha gotong royong yang baru berkembang ini langsung drop. Tidak ada pesanan bibit, tidak ada kunjungan wisatawan. Di tengah kesulitan itu, kelompok tani AMKE tidak menyerah dan tetap terus merawat hewan ternak dan bibit-bibit tanaman yang ada. Hanya saja, AMKE terpaksa harus mengurangi tenaga kerja yang awalnya 50 orang menjadi 15 orang.

Meski masa sulit dirasa sangat lama, Asih bersyukur karena pandemi Covid akhirnya reda, dan kunjungan wisata kembali dibuka. Lebih bersyukur lagi, AMKE Batu akhirnya terpilih sebagai pemenang UMKM Bank Jatim Award 2021. 

"Sebagai salah satu pemenang UMKM Bank Jatim Award 2021, AMKE Batu mendapatkan hadiah berupa alat penyulingan minyak atsiri dan pengolahan madu," kata Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda, saat berkunjung di AMKE Batu, belum lama ini.

Baca Juga: Pesona Bambu Warga Blitar Seno Belum Tersentuh Literasi Dinas Budaya

“AMKE memenangkan UMKM Bank Jatim Award 2021 karena memiliki model usaha yang cukup unik dan bagus dengan memberdayakan masyarakat sekitar Oro-Oro Ombo," terang Mirda.

Selain menerima hadiah itu, AMKE juga mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Jatim sebesar Rp275 juta. "Harapan kami AMKE bisa dikembangkan lagi, tentunya dengan peran perbankan dalam hal permodalan,” tambah Mirda.

Dana KUR tersebut rencananya untuk pengembangan rumah produksi berbagai tanaman hasil hutan, dan hasil olahan bisa dijual kepada pengunjung. Ke depan, AMKE juga akan mengembangkan program penggemukan kambing dan sapi.

“Kita semua berharap agar pandemi terus membaik, dan AMKE bisa semakin dikenal orang, dan kunjungan bisa meningkat. Dengan berkunjung ke AMKE ini juga bagian dari upaya membantu pemulihan ekonomi nasional,” imbuh Mirda.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru