Kemenag Apresiasi Vaksinasi yang Digelar BIN, Segera Lakukan PTM

MADIUN (Realita) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun, Ahmad Munir mengapresiasi vaksinasi Covid-19 serentak di berbagai daerah yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN). Seperti vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di MI Islamiyah 1-3 Kota Madiun beberapa waktu lalu.

Ahmad Munir menilai, pelaksanaan vaksinasi ini merupakan bukti nyata keterlibatan BIN dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19. "Alhamdulillah pelaksanaan vaksinasi di Madrasah, baik di negeri maupun swasta berjalan dengan lancar. Saya terimakasih dengan vaksin yang sudah terlaksana ini," katanya, Sabtu (15/1/2022).

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Nikah Massal Habiskan Miliaran Rupiah, Tanpa APBD

Selama dirinya memantau secara langsung pelaksanaan vaksinasi, lanjutnya, persiapan yang dilakukan dinilai sudah luar biasa. Penerapan protokol kesehatan (prokes) juga dijalankan secara ketat. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu kunci utama pencegahan mutasi virus Covid-19.

 "Sebagaimana kemarin saya memantau pelaksanaan vaksin di MIN 1, saya lihat persiapan dari Madrasah dan dinas terkait, pelaksanaan vaksin luar biasa. Artinya, dari anak-anak pun siap secara mental maupun fisik, baik pengaturan guru, saya memberikan apresiasi. Karena sesuai arahan kami tetap Madrasah melaksanakan prokes secara ketat," tuturnya.

Dengan masifnya vaksinasi dosis pertama maupun kedua, dan hasil monitoring dan evaluasi (monev) penerapan prokes saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM), serta SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi Covid-19,  satuan pendidikan jenjang MTs dan MA bakal menerapkan PTM 100 persen.

Baca Juga: Cegah Diare pada Balita, Pemkot Surabaya Gancar Vaksinasi Rotavirus

“Semuanya masuk full (100 persen.red) tapi dengan catatan tetap memperhatikan prokes secara ketat. Jadi kesehatan ini harus dijaga betul karena ini menyangkut keselamatan kita bersama. Makanya hari ini kita pantau,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Madiun, Zaenal Arifin mengungkapkan, meski ada kelonggaran menjalankan PTM 100 persen, pihaknya masih melakukan adaptasi terlebih dahulu. Artinya, khusus untuk kelas XII, masuk setiap hari. Alasannya sebagai upaya persiapan ujian akhir, sehingga memaksimalkan pembelajaran di dalam sekolah. Sedangkan kelas X dan XI diberlakukan sistem shifting atau bergantian. Pun dilaksanakan secara hybrid, kombinasi antara daring dan luring.

“Kita tetap tekankan kepada anak-anak dan seluruh warga sekolah untuk menjaga prokes karena dinamika yang terjadi, Covid-19 ini belum selesai. Tapi terkait sarana-prasarana kita penuhi. Baik wastafel maupun handsanitizer,” katanya.

Baca Juga: PT SBS Bersama Pemerintah Sosialisasikan Pengendalian Penyakit ATM

Seperti diketahui Kemenag Kota Madiun telah mengeluarkan surat edaran penyelenggaraan PTM semester genap, disampaikan ke seluruh kepala dan pengawas Madrasah akhir Desember lalu. Surat edaran itu menyebutkan bahwa satuan pendidikan jenjang MTs dan MA dipersilahkan melakukan PTM 100 persen per harinya dengan durasi belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari.

Sedangkan bagi satuan pendidikan jenjang Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) tetap 50 persen per hari secara bergantian. Lama belajar paling banyak 4 jam pelajaran per hari. Aturan itu bisa berubah hingga capaian vaksinasi dosis 2 bagi siswa usia 6-11 tahun, pendidik dan tenaga kependidikan mencapai 100 persen. Di Kota Madiun terdapat lima MA, dua diantaranya negeri. Kemudian ada empat MTs, satu diantaranya negeri dan 14 MI, dua diantaranya negeri.paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru