Parkir PBM Akan Portal Pada Waktunya

MADIUN (Realita) – Pemkot Madiun telah memberlakukan parkir elektronik atau e-parking dengan sistem portal di Pasar Sleko sejak awal tahun 2022. Upaya parkir portal dengan menerapkan one gate system dipasar tradisional ini untuk meminimalisir kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun, Ansar Rasidi dikonfirmasi Realita.co melalui sambungan telephone mengatakan, sejak dilakukan tahap uji coba selama dua bulan saja, pendapatan parkir portal di Pasar Sleko mencapai lebih dari Rp 140 juta. Angka yang masuk ke kantong PAD selama dua bulan tersebut, hampir setara dengan setoran full selama satu tahun sebelum diberlakukannya parkir portal.

Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi

“Dalam dua bulan sampai Rp 140 juta lebih. Ini pendapatan riil. Dalam dua bulan itu setara dengan setoran dalam satu tahun. Tahun 2021 kemarin setoran ke PAD Rp 147 juta. Itu setoran setahun lho,” katanya, Selasa (1/3/2022).

Dalam tahap uji coba ini, lanjut Ansar, pengelolaan masih di Disdag. Rencana kedepan, pengelolaan parkir akan diserahkan pada pihak ketiga. Menurutnya, pengelolaan yang dilakukan pihak ketiga lebih bisa membawa kebaikkan dari sisi PAD maupun manajemen.   

“Nanti akan dilelang. Karena manajemennya kalau menggunakan pihak ketiga akan lebih bagus untuk meningkatkan PAD dan manajemennya optimal,” ujarnya.

Kedepan, pasar tradisional yang menjadi sasaran parkir portal tidak hanya Sleko saja. Rencananya, Pasar Besar Madiun (PBM) juga akan diterapkan sistem serupa. “Untuk PBM kemungkinan persiapan di tahun 2023,” tuturnya.

Disinggung terkait omset perparkiran di PBM, selama ini setoran dalam satu tahun hanya Rp 1,3 miliar. Namun jika dilakukan dengan sistem portal, duit yang masuk ke PAD bisa mencapai Rp 3,6 miliar hingga Rp 4 miliar per tahunnya.  

“Parkir di PBM satu tahun Rp 1,3 miliar. Kalau diportal bisa mencapai Rp 3,6 miliar sampai Rp 4 miliar. Itu kita sudah melakukan kajian dengan pihak ketiga. Karena PBM itu estimasinya empat kalinya Pasar Sleko. Kalau Pasar Sleko bisa Rp 1 miliar, kalau PBM bisa saja tembus sampai Rp 4 miliar,” terangnya.  

Terpisah, Walikota Madiun, Maidi mengaku, tidak menutup kemungkinan parkir di PBM bakal diberlakukan portal. Namun saat ini, kajian masih terus dilakukan bersama pihak ketiga.  “Sekarang ada kajian dulu. Mungkin saja (PBM diportal,red),” katanya.

Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045

Penerapan Parkir Elektronik Atas Saran KPK dan BPK

Cilegon dalam

Parkir elektronik merupakan rekomendasi dari Tim Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui monitoring center for prevention (MCP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Langkah ini untuk mengatasi kebocoran PAD.

“Jukir kita disurot masalah retribusi dan pajak dari MCP KPK dan beberapa dari BPK. Ini harus berjalan lurus. Kalau menang dilelang ya dilelang sesuai persyaratan dan kebutuhan,” kata Walikota Madiun, Maidi dikonfirmasi usai rapat paripurna penyampaian nota penjelasan DPRD atas tiga Raperda inisiatif, Selasa (1/3/2022).

Parkir elektronik sejatinya tidak hanya diterapkan di Pasar Sleko saja. Namun juga dikawasan pakir Sumber Umis dan baru-baru ini RSUD Kota Madiun. Orang nomer satu di Kota Madiun ini mencontohkan di RSUD Sogaten-sebutan RSUD Kota Madiun, pendapatan parkir sebelum diportal hanya Rp 3,5 juta per tahunnya. Sementara jika dilakukan parkir elektronik, pendapatan diperkirakan bisa mencapai lima kali lipatnya.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan

“Coba seperti rumah sakit, selama ini satu bulan setorannya hanya Rp 3,5 juta. Sekarang naik empat hingga lima kali lipat. Coba bayangkan, di Pasar Sleko itu satu tahun setornya Rp 147 juta. Sekarang dua bulan saja Rp 147 juta. Ini ada kebocoran. KPK dan BPK melihat kebocoran itu. Lha kebocoran ini ditertibkan untuk pendapatan dan untuk masyarakat. Jangan salahkan Walikota. Ini aturan yang harus dijalankan,” terangnya.

Dengan upaya yang dilakukan Pemkot Madiun ini, tambah Maidi, diharapkan dapat mendongkrak PAD dan pada akhirnya berdampak pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Parkir di Pasar Sleko kini menggunakan sistem elektronik, diklaim mampu mengatasi kebocoran PAD.Parkir di Pasar Sleko kini menggunakan sistem elektronik, diklaim mampu mengatasi kebocoran PAD.

“Dengan kondisi ini, parkir akan membawa PAD semakin tinggi. Kalau PAD tinggi, maka kesejahteraan masyarakat juga akan semakin tinggi,” tandasnya. paw  

Editor : Redaksi

Berita Terbaru