JAKARTA- Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer (Noel) mengaku tidak peduli jika kemudian jabatannya sebagai Komisaris Independen PT Mega Eltra dicopot akibat membela Munarman dalam persidangan beberapa waktu yang lalu.
Dikabarkan bahwa salah satu pihak gencar meminta agar Noel dipecat adalah pegiat media sosial Denny Siregar. Menurut Denny, pembela teroris tidak pantas diberi makan dengan mempertahankannya di BUMN.
Baca Juga: Putri Siapkan Rp 5 Miliar untuk Tiga Eksekutor Yosua
"Mas Erick Thohir pecat aja si Noel dari jabatan Komisaris. Pembela teroris kok dikasih makan,” kata Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu (23 Februari 2022).
Noel kemudian merespon permintaan tersebut dengan menegaskan dirinya punya komitmen kebangsaan yang kuat. Sehingga, ketika jabatannya sebagai komisaris dicopot, bukan menjadi masalah.
“Saya ngga ada urusan sama jabatan saya sekarang, soal saya tanpa jadi komisaris pun saya sudah bisa hidup,” tegas Noel dalam acara Kontroversi Kasus Munarman yang ditayangkan tvOneNews pada Selasa (1/3/2022).
“Kalau mereka mau ambil komisaris saya ambil aja, ngga ngaruh, kita ini aktivis kita punya komitmen kebangsaan, kalau cuman jabatan ambil aja ngga ada urusan,” sambungnya.
Baca Juga: Buzzer Chusnul Chotimah Tuding Kalijodo Jadi Prositusi lagi, Netizen: Hoax, Fitnah
Sebaliknya, Noel juga menyebut bahwa narasi perpecahan bangsa akan terus terjadi akibat ulah Denny Siregar yang terus memupuk kebencian.
“Ini orkestrasi liar ini yang mainkan kan Denny Siregar, Denny Siregar woy, ingat narasi perpecahan ini anda akan bertanggungjawab. Ini aktivis media sosial yang ideologinya ideologi konten mana ngerti tentang pancasila mana ngerti soal kebangsaan,” ujar Noel.
Salah satu alasan mengapa ia memberi pembelaan kepada Munarman, kata Noel, untuk mengakhiri perpecahan bangsa ini. Nahasnya, dalam posisi itu Noel mengaku dituduh sebagai bagian dari teroris.
Baca Juga: Buzzer Antek Oligarki dan Elit Politik, Rusak Peradaban, Demokrasi dan Memecah Belah
Karena itu, ia meyakini bahwa ada pihak yang memang sengaja merawat perpecahan bangsa ini. Bahwa dikotomi antara “Cebong” dan “Kampret” masih sengaja dipelihara oleh oknum tertentu demi kepentingan tertentu juga.
“Ini kawan-kawan FPI, kawan-kawan yang berseberangan dengan Jokowi dianggap orang yang susah diajak dialog. Itu kesimpulan yang salah. Karena ketika diskusi dengan Munarman, banyak hal yang diceritain, tidak seperti yang diframing hari ini. Berkali-kali mereka mau dialog, mereka juga mencintai bangsa ini,” tutur Noel.
“Ada beberapa kesepakatan yang tidak diketahui publik itu tidak sampai ke presiden. Karena kenapa? saya meyakini para calo-calo yang masih merawat perpecahan ini, mereka tidak mau bangsa ini damai. Kawan-kawan yang beda pandangan dengan Jokowi langsung dianggap Kadrun, pendukung Jokowi dibilang Cebong, ini ada yang mainin narasi ini,” sambungnya.mk/one
Editor : Redaksi