PONOROGO (Realita)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo, mengkritisi pemerintahan Giri Sancoko dan Lisdyarita (RiLis), sebagai Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) yang pada 26 Februari lalu genap setahun menjabat.
Sejumlah catatan diberikan kalangan legislatif ini, kepada pemerintahan Rilis yang berhasil memenangkan Pilkada Ponorogo tahun 2020 lalu tersebut.
Baca Juga: Realisasi PAD Ponorogo Capai 85 Persen, BPPKAD Optimis Akhir Tahun Tuntas
Seperti yang diungkapkan Ketua DPRD Ponorogo Sunarto. Ia mengatakan, pembangunan monumen Reyog dan Peradaban Ponorogo di Gunung Gamping Kecamatan Sampung yang mencapai Rp 85 miliar, secara multiyears mulai tahun ini, diupayakan menggunakan sumber anggaran diluar APBD. Sementara anggaran itu, dapat digunakan untuk perbaikan infrastruktur.
" Alangkah lebih bijak dan sangat bagus bila bupati bisa mencari alternatip pembiayaan lain untuk pembangunan monumen reyog serta pernak perniknya sehingga anggaran yg sdh ada bisa di gunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan," tulisnya dalam rilis resminya, Minggu (27/02/2022) lalu.
Politisi partai Nasdem ini, juga meminta adanya penataan kawasan kota yang terintegrasi tanpa mempengaruhi aktifitas warga. Tak hanya itu, pihaknya juga menyoroti proyek Rumah Potong Hewan ( RPH) Jetis senilai Rp 8,3 miliar yang masih mangkrak hingga kini. Bangunan ini sendiri dibangun sejak 2013 lalu.
" RPH yg sudah di bangun dengan anggaran besar bisa difungsikan sebagaimana mestinya,karena sampai sekarang nyaris belum berfungsi," desaknya.
Baca Juga: Banyak Program Pro Rakyat, Rilis Sukses Tekan Angka Kemiskinan Ponorogo 9,11 Persen
Terakhir, Sunarto meminta adanya penataan kawasan hewan Kecamatan Jetis yang kumuh dan tak terawat, untuk dapat dilakukan revitalisasi kawasan tersebut.
" Penataan pasar hewan Jetis masih kumuh dan rusuh sehingga perlu segera dilakukan langkah-langkah nyata dan berimplikasi pada peningkatan PAD," pintanya.
Menanggapi kritikan kalangan DPRD Ponorogo Itu, Bupati Sugiri Sancoko mengaku telah melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya, terkait penggunaan alternatif dana pada pembangunan monumen reyog. Ia mengaku selain ditopang APBD secara multiyears, pembangunan monumen juga disokong oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia mengeklaim anggaran pembangunan tidak membebani APBD tahun ini.
Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog
" Itu sudah kita lakukan. Dan secara prinsip sama lah, itu untuk rakyat, dan hal-hal yang terbarukan membuat Ponorogo menjadi indah. Diantaranya mencari solusi bagaimana menata kota dari CSR perusahaan yang ada di Ponorogo dan itu sudah kita lakukan. Monumen Reyog ada bantuan dari ibu gubernur dan APBD itu cukup dan tidak membebani," ungkapnya, Rabu (02/03/2022).
Kang Giri menambahkan, pihaknya juga telah berupaya meningkatkan PAD. Diantaranya membuat program pengembangan wisata, pembangunan sirkuit, dan pasar.
" Itukan langsung menyentuh jantung persoalan PAD. Ini sudah kita lakukan untuk membangun Ponorogo," pungkasnya. adv/ znl
Editor : Redaksi