Dari Kota Batu, Kesetaraan Gender dan Peran Perempuan Disuarakan di W20 Indonesia

BATU (Realita)- Dipilihnya Kota Batu sebagai Tuan Rumah perhelatan akbar berskala lnternasional Women 20 (W20) Indonesia 2022, mengusung tema" Recover Together, Equally " yang digelar selama tiga hari mulai 8-10 Maret 2022, di ikuti delegasi yang tergabung dalam kelompok negara negara G20.

Panitia pusat W20 memilih kota Batu sebagai tuan rumah, didasari Kota Batu merupakan icon kota pariwisata seperti Bali. Dan juga para pelaku UMKM di Kota Batu sebagian besar digerakan 70 persen oleh kaum perempuan.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Kebut Perbaikan Saluran Air di Perkampungan Surabaya

Pertemuan pertama side event W20 berlangsung tadi malam di Hotel Golden Tulip Holland Resort, Kota Batu, Selasa ( 7/3/2022 ) malam, dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan yang ketat. 

Membuka acara Chair Women 20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi mengatakan, W20 Presidensi Indonesia ingin mendorong komitmen para pemimpin negara/pemerintahan untuk menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai pusat diskusi global terkait pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

“Selain itu juga butuh komitmen untuk mengurangi diskriminasi terhadap perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pemulihan masa pandemi Covid-19,” ujar Uli.

Selanjutnya, Uli menambahkan, W20 Presidensi Indonesia juga ingin mendorong para pemimpin negara-negara G20 untuk membuka akses perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian.

“Misi utama W20 Presidensi Indonesia adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi yang akan dikeluarkan pada G20 Summit (Communique) agar memuat agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negara-negara G20. Apalagi, pada beberapa Kepresidenan G20 sebelumnya, fokus gender dalam keseluruhan deklarasi masih kecil, tidak pernah melebihi 8 persen,” imbuh Uli.

Menurutnya, salah satu komitmen terbesar tentang kesetaraan gender pernah disampaikan dalam Komunike Pemimpin G20 pada tahun 2014. Ketika itu para pemimpin G20 menyetujui tujuan untuk mengurangi kesenjangan dalam tingkat partisipasi kerja antara laki-laki dan perempuan di negara-negara G20 sebesar 25 persen pada tahun 2025.

Sementara itu, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Giwo Rubianto menjelaskan, tentang peningkatan inklusivitas wanita melalui UMKM, selain itu diperlukan digitalisasi untuk membantu tumbuh kembang UMKM di Indonesia. 

“Dunia bergerak ke gender equality, karena itu kita harus memperlakukan wanita dan laki2 secara setara," ungkap Giwo. 

Sementara itu, Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur  menjelaskan bahwa di Jawa Timur, wanita memegang peranan penting di ekonomi, khususnya melalui UMKM. UMKM milik Wanita memiliki kontribusi besar di perekonomian Jawa Timur.

“Kami mensupport UMKM wanita yang sanggup bertahan, semoga kita bisa recover together equally,” pungkas Emil. 

Baca Juga: Wali Kota Eri Tegaskan Larangan Study Tour SD dan SMP ke Luar Surabaya

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menekankan pada dua hal, yaitu support pemerintah kepada UMKM milik wanita perlu dilakukan untuk memperkuat ekonomi Indonesia.

Kedua, dibutuhkan digitalisasi UMKM agar UMKM  mampu berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi indonesia.

“Bersama kita harus memperkuat UMKM dan kesetaraan gender, dengan begitu kesejahteraan masyarakat bisa tercapai," pungkas Bintang. 

Dian Siswarini, Co-Chair W20 dalam kesempatan ini melaunching program untuk membantu UMKM milik wanita melalui Sisternet. Program Sisternet ini telah menyelenggarakan lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan. 

"Lebih dari 400 ribu perempuan pemilik bisnis kecil menjadi peserta kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital tersebut. Hingga saat ini, total ada lebih dari 40 ribu UMKM milik perempuan,"ucapnya.

Nantinya, para penggiat UMKM Wanita bisa mengirimkan ide bisnisnya dalam bentuk artikel yang akan dilombakan dan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 300juta.

Baca Juga: Ciptakan SDM Berkualitas, Pemkot dan BPOM Surabaya Beri Kepastian Keamanan Jajanan Anak Sekolah

Dalam Kesempatan yang Sama, Angkie Yudistia, staf Khusus presiden RI yang menyampaikan tentang perwujudan inklusi ekonomi untuk penyandang disabilitas. Nantinya, para disabilitas akan dibantu untuk berwirausaha dan mendirikan UMKM sendiri. 

Di setiap program pemerintah kaum disabilitas akan selalu dilibatkan dan tidak ada dalam yang ditinggalkan, Kita semua bisa Recover Together Equally," ujar Angkie.

DI lokasi acara, Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko mengatakan, untuk fasilitas Umum disabilitas di akuinya dikota Batu masih kurang. Nanti yang paling khusus lagi kita bangun adalah gedung baru yang ramah disabilita untuk perempuan.

" Alhamdulilah nanti ada festival UMKM yang memperebutkan hadiah sebesar 300 juta, kita berikan informasi kepada para pelaku UMKM di Kota Batu, mau pun di Indonesia agar bisa mengikuti dan mendampingi agar menjadi UMKM yang Maju,"pungkas Dewanti Rumpoko.

Peserta W20 juga berkunjung ke Baloga melihat koleksi jenis tanaman dari lokal dan mancanegara.Peserta W20 juga berkunjung ke Baloga melihat koleksi jenis tanaman dari lokal dan mancanegara.

Dan Rabu (8/3/2022)  siang peserta W20 oleh Wali Kota Batu diajak mengunjung tempat wisata Batu Love Garden (Baloga) Jatim Park 4  untuk melihat koleksi tanaman dan buah lokal mau pun dari Mancanegara.ton/ADV

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Ditlantas Polda Banten Awasi Bus Pariwisata

SERANG (Realita ) - Dalam rangka mengantisipasi peristiwa kejadian di Subang Jawa Barat, Ditlantas Polda Banten bersama Dishub Provinsi Banten, Jasa Raharja …