TRENGGALEK (Realita)- Pejabat Sekertaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Adrianto berharap agar penyertaan modal untuk BPR Jwalita bisa mendorong keaktifan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Sehingga bisa menjadi sehat dan profesional, agar bisa menghasilkan Pendapat Asli Daerah (PAD).
" Maka dari itu penyertaan modal dari Pemkab sangatlah dibutuhkan," katanya, usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Trenggalek, Senin (14/3/2022).
Baca Juga: Bahas Pokir dan Reses, DPRD Trenggalek: Masih Banyak Jalan Rusak dan Perlu Perbaikan
Adrianto menuturkan, selain penyertaan modal juga dibutuhkan beberapa inovasi dari BPR Jwalita." Kita akan membahas penyertaan modal tersebut. Karena, tidak mungkin dianggarkan di APBD induk. Sehingga perlu melihat kondisi fiskal Kabupaten Trenggalek," imbuhnya.
Selanjutnya, untuk nominlanya, Adrianto menyampaikan, jika dirinya yang menjadi Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Trenggalek, akan melihatnya lebih jauh. Karena, ini sangat penting untuk mendongkrak PAD.
Baca Juga: Wabup Syah Nata: Saatnya Masyarakat Kunjungi Wisata Trenggalek
" Kita juga sudah menyiapkan kantor untuk BPR Jwalita tahun 2022.Supaya perkembangannya bisa bagus,"ungkapnya.
Ketika disinggung terkait pencabutan 13 Raperda di Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) tahun 2022, ia menyebutkan, akan menyerahkan semuany kepada Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Trenggalek.Jadi kemampuan membahas Raperda kita serahkan ke DPRD.
Baca Juga: Komisi II DPRD Trenggalek: Komindag Lampaui Target, DKP Perlu Optimalisasi PAD
" Jika saja 28 Raperda itu sudah dirasa sudah cukup dan sangat realistis untuk dibahas ya dibahas saja," tandasnya.
Sekedar mengingatkan, pada tahun 2022 ini, Bapemperda DPRD Kabupaten Trenggalek sudah menetapkan 28 Raperda yang akan dibahas. Jumlah sebelumnya ada 41 Raperda.Namun, dari hasil finalisasi Gubernur Jawa Timur, ada 13 Raperda yang dicabut. ags
Editor : Redaksi