MADIUN (Realita) - Warga dan ratusan seniman Reog Madiun yang tergabung dalam Sanggar Seni Reog Joyo Jamil Sonorejo atau Laskar JJS, melakukan aksi protes atas klaim malaysia terhadap Reog Ponorogo. Aksi ini dilakukan di Alun - Alun Caruban, Minggu (10/4/2022) malam.
Dengan membawa 17 Reog dan puluhan penari Jathil, para seniman melakukan pentas seni. Aksi tersebut sebagai upaya protes atas klaim Malaysia yang akan mendaftarkan kesenian Reog ke UNESCO.
Baca Juga: Tagih Janji Pemerintah Reog Jadi ICH Unesco, Ribuan Seniman Ponorogo Turun ke Jalan
Dalam aksi tersebut, para seniman mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk mendesak pemerintah pusat agar kesenian Reog yang notabenya budaya asli Indonesia, agar segera diselamatkan dari upaya klaim negara Malaysia.
“Ini adalah upaya keprihatinan kita karena Reog ini berasal dari Indonesia, khususnya Ponorogo. Kalau kita betul kalah cepat dengan Malaysia ke Unesco. Maka habislah kita sebagai jati diri bangsa dalam menguri-uri budaya," ungkap tokoh masyarakat, Anang Dwi Sujatno.
Baca Juga: Budayawan Ridwan Saidi Meninggal di Usia 80 Tahun karena Pecah Pembuluh Darah
Koordinator aksi, Ahmad Muzamil menambahkan, pihaknya hanya ingin diakui bahwa Reog ini sebenarnya milik Indonesia khususnya Ponorogo. Apalagi, sudah dua kali pihak Malaysia juga pernah mengklaim terkait Reog tersebut.
Baca Juga: Jaga Kearifan Lokal, Pemkot Surabaya Jadikan Tari Remo Ekstrakurikuler Wajib
“Kita semua para paguyuban Reog se Kabupaten Madiun mendorong pemerintah pusat agar Reog segera di daftaekan ke Unesco. Supaya tidak klaim lagi dari Malaysia. Karena jika Reog jatuh ke Malaysia kita mau bagaimana karena kita kerja cari makan dari Reog” katanya.gus/paw
Editor : Redaksi