Rumah Janda di Ponorogo Ini Roboh Gegara Usang

PONOROGO (Realita)- Miris, mungkin kata itu yang pantas mengganbarkan nasib Sumi (50) warga Dusun Cepet Selatan Desa Purwosari Kecamatan Babadan. Bagaimana tidak, rumah satu-satunya yang ia huni bersama anak perempuanya roboh. Parahnya, saat roboh Sumi sempat tertimpa kayu atap rumah yang berjatuhan. 

Kejadian ini sendiri terjadi pada Senin (11/04/2022) pagi kemarin. Ketika itu Sumi sedang membersihkan barang-barang, namun tiba-tiba tidak tembok bagian selatan roboh. Lantaran tak sempat keluar rumah kepalanya tertimpa kayu atap yang ikut roboh. Saat kejadian cuaca dalam kondisi cerah. 

Baca Juga: Pernah Ditempati Kate Beckinsale, Rumah Laku Dijual Rp 67 M

"Posisi saya pas roboh ya ada di dalam rumah, sedang membersihkan barang. Temboknya dulu yang roboh baru atap dan sempat mengenai kepala saya," ungkap Sumi, Rabu (13/4/2022). 

Beruntung, ia tidak tertimpa tembok yang roboh. Dibantu warga Sumi lantas dievakusi dari reruntuhan rumah, dan dilarikan ke Polindes setempat. 

"Kayu atap mengenai kepala, tidak parah tetapi ya sempat dijahit. Selesai dijahit terus langsung pulang," ungkapnya. 

Baca Juga: Gara-Gara Masak Air Ditinggal Mandi, Dapur Warga Desa Susut Terbakar

Tak hanya Sumi, saat kejadian anak perempuanya juga berada di dalam rumah. Namun beruntung ia tidak ikut tertimpa reruntuhan rumah karena berhasil kabur. 

Cilegon dalam

" Rumah berukurang kurang lebih 5x10 meter tersebut, robohan yang paling parah pada bagian dapur di bagian belakang. Supaya tidak menjadi korban roboh rumahnya lagi, kini sementara Sumi dan anaknya tidur di Musola yang tidak jauh dari rumahnya. 

"Saya dan anak sementara tidur di musola. Rumah bagian depan memang tidak roboh, tapi ya masih takut saja," ungkap Sumi yang belum lama ditinggal mati oleh suaminya itu. 

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Rumah Warga di Komplek Mega Asri 2, Dua Anak Selamat

Sementara itu, Kerabat Sumi, Hanafi menyebut  tembok yang roboh itu merupakan tembok rumah tua. Dimana matrialnya terbuat dari tanah, bukan dari semen. Sehingga saat hujan, air itu masuk disela-sela batu bata dan tanah tersebut. Tergerus oleh aliran air hujan terus menerus, membuat kekuatan tembok itu rentan, hingga akhirnya roboh. 

"Temboknya dari batu-bata dan tanah. Mungkin sering kena air, sehingga menyebabkan kropos dan roboh," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru