Dibacok Geng Motor, Tangan dan Kaki Radja Nyaris Putus

MEDAN- Aksi gerombolang geng motor bersenjata tajam (sajam) memangsa korban hingga tangan dan kakinya nyaris putus.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Pasar 9, Desa Manunggal, Medan Labuhan, Selasa (5/4/2022) pagi. 

Baca Juga: Dua Pelaku Begal di Jatisampurna Diciduk Polisi, Duanya Lagi DPO

Akibat dari peristiwa tersebut, korban yang diketahui bernama Radja Jaya Wardhana, mengalami luka parah pada bagian tangan dan kaki. 

Saat itu Radja baru saja keluar dari gang rumah dan langsung dihampiri kawanan geng motor.

Tanpa banyak basa basi, para pelaku menghantamkan senjata tajam ke arah tangan dan kaki sebelah kanan Radja.

Korban pun terjatuh dan mengalami luka serta pendarahan. Usai melakukan penganiayaan, para pelaku pun langsung kabur.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan kejadian ini.

Dia mengatakan kasus itu tengah diselidiki oleh Polres Belawan.

Ely Susanti ibu korban mengatakan awalnya korban ke luar dari rumah bersama tiga rekannya yang mengendarai 3 unit sepeda motor.

Anak aku itu kan tidur di rumah ibunya, sama kawan-kawannya karena suami ibunya itu lagi kerja merantau.

Paginya saat hendak sahur, dia sama temannya baru keluar dari gang rumah ibunya itu, langsung disamperin gerombolan begal bersenjata tajam," kata dia.

Para pelaku langsung menemui korban dan melakukan pembacokan.Sementara kedua rekan Radja pergi menyelamatkan diri.

"Mereka langsung membacok pada bagian tangan kanan dan kaki kanannya hingga nyaris putus, sementara 2 temanya berhasil melarikan diri, sementara sepeda motor si Radja nyemplung ke parit," ucap Ely.

Korban pun kemudian menjerit dan meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lokasi.

Baca Juga: Melintas di Jalan Sepi, Tangan Nyaris Putus Disabet Begal

Karena luka yang dialami Radja cukup serius, dia pun dirujuk ke rumah sakit Imelda di jalan Bilal Kota Medan untuk menjalani operasi dan perawatan. 

Polisi sebut Radja merupakan Ketua Ranting Pemuda Pancasila (PP). Selain itu, polisi juga mengatakan kejadian pembacokan tersebut dilatarbelakangi adanya persoalan antara PP dan kelompok pemuda lainnya.

Terkait hal tersebut, ibu korban Ely Susanti membantah anaknya terlibat dalam Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) apalagi menjadi ketua.

"Nggak, dia nggak ada ikut kayak gitu, apalagi jadi ketua," kata Ely, Senin (11/4/2022).

Menurutnya, tudingan tersebut merupakan isu yang beredar.

"Kalau isu yang beredar itu entah apa-apa isinya, ada lagi yang bilang orang itu ngumpul di cafe dan sudah bentrok duluan di cafe itu," ucapnya.

Ia mengatakan, jika memang bentrok tersebut terjadi pastilah korban mengenali para pelaku yang membacoknya.

Baca Juga: HP Disita Pacar, Pria Ini Nekad Lapor Polisi Jadi Korban Begal

"Kalau memanglah orang itu ngumpul disitu dan bentrok sudah taulah dia siapa yang bacok dia, ini dia aja nggak ada yang kenal," tuturnya.

Namun, ia menyebutkan bahwa beberapa teman dari anaknya memang benar merupakan anggota OKP di kawasan tersebut.

"Kawan-kawan dia ada beberapa yang ikut OKP, jadi dia pun kadang duduk-duduk sama orang itu di pos nya," katanya.

Sementara itu, Radja Jaya Wardhana juga membantah tudingan terhadap dirinya yang merupakan bagian dari PP.

Tetapi, ia mengaku sering gabung dengan rekan - rekannya yang merupakan anggota PP.

"Nggak ada, cuma ikut - ikut gabung duduk - duduk aja, karena memang lantaran ngumpulnya disitu. Kalau kawan - kawan iya ikut ikut kek gitu," ungkapnya.

Hingga kini polisi berhasil meringkus 9 tersangka geng motor tersebut dan kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.tri

Editor : Redaksi

Berita Terbaru