WASHINGTON- Kerumunan orang berdemonstrasi di depan gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada Selasa (3/5). Demonstrasi ini mempertemukan dua kubu berbeda, yaitu pro dan kontra atas hak aborsi.
Sekelompok orang telah berkumpul di Washington sejak dokumen draf pendapat MA yang ingin membatalkan undang-undang hak aborsi dibocorkan media pada Senin (2/5).
Baca Juga: Debat Perdana Pilpres AS, Penampilan Joe Biden Buruk dan Mengecewakan
“Saya akan bertarung dengan semua napas saya,” kata Lynn Hart, seorang demonstran berusia 70 tahun yang sudah punya empat cucu dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (4/5/2022).
Hart pernah melakukan aborsi saat remaja, sebelum MA pada 1973 membuat prosedur aborsi sebagai hak yang dilindungi konstitusi atas kasus Roe v. Wade.
Baca Juga Putra ke-3 Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Tutut Soeharto), Danny Bimo Hendro Utomo dan Raiyah Chitra Caesaria Sepakat Untuk Mengikat Janji Suci
Dia juga melakukan aborsi lainnya saat legal. Keputusan itu diambil bersama suaminya dan dia ketakutan jika sampai hak itu dicabut dari cucu-cucunya.
Tak jauh dari Hart ada seorang wanita muda sedang berlutut sambil merapikan kertas-kertas bertuliskan ‘tubuh saya, pilihan saya’ sebelum ditempel di pagar. Ini mengacu pada metode berbahaya yang digunakan saat aborsi ilegal sebelum Roe v. Wade.
Sekelompok orang lain yang lebih kecil di lokasi mengharapkan hak aborsi dibatalkan.
Baca Juga: Joe Biden Blokir TikTok, Instagram dan Snapchat Ambil Kesempatan
Kristin Monaghan, aktivis antiabrosi berusia 30 tahun dari Seattle yang mendeskripsikan dirinya sebagai ‘feminis sayap kiri pro-lifer’ dan seorang ateis mengatakan dia skeptis bahwa pengadilan mayoritas konservatif akan membatalkan Roe v. Wade.
Demonstran antiaborsi yang lain, Archie Smith dari Progressive Anti-Abortion Uprising, mengatakan, ‘masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun dia berharap ‘para hakim akan berpihak pada kehidupan’.
Pengunjuk rasa yang lain berdiri di tengah kerumunan sambil memegang papan bertuliskan ‘umat Katolik mendukung akses aborsi’.
Dalam sebuah isu yang sering digambarkan sebagai aduan antara konservatif agama antiaborsi melawan liberal sekuler dalam mendukung hak aborsi, juru bicara organisasi Catholics for Choice mengatakan mereka turun ke jalan untuk ‘memberi suara’ atas mayoritas umat Katolik.
Baca Juga: Kiky Saputri Alami Keguguran karena Kista
“Dapat dimengerti bahwa orang akan memiliki persepsi salah tentang dukungan Katolik untuk aborsi, tetapi kami di sini hanya untuk menyatakan kebenaran, yaitu bahwa sebagian besar Katolik mendukung,” kata Sekretaris Pers organisasi itu John Becker.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mendesak pembuatan undang-undang Roe v. Wade. Dia mengatakan hak aborsi adalah hal fundamental bagi wanita.
Draf pendapat MA setebal 98 halaman soal upaya menggugurkan hak aborsi sebelumnya dibocorkan media Politico. Mayoritas pendapat dalam draf itu menyatakan hak aborsi adalah sebuah kesalahan.par
Editor : Redaksi