Dugaan Mark Up Anggaran Jalan Paving di Mancilan Jombang, Jadi Rasan-rasan Warga

realita.co
Prasasti proyek program padat karya Kementerian Ketenagakerjaan di Desa Mancilan, Jombang, Jawa Timur. Foto:Arif

JOMBANG - Masyarakat di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menduga ada ketidakberesan pada proyek program padat karya Kementerian Ketenagakerjaan.

Ini lantaran, proyek jalan paving sepanjang 100 meter yang didanai anggaran APBN 2023 program padat karya Kementerian Ketenagakerjaan, menelan biaya Rp 100 juta.

Baca juga: DPRD Sebut Pengakuan Ada Nota Fiktif di Disparbud Malang, Bisa Jadi Alat Bukti Pidana

"Kayaknya ada yang tidak beres, masak jalan paving sepanjang 100 meter habis Rp 100 juta," kata salah seorang warga berinisial, FL pada Selasa (16/4/2024).

Dia menuturkan, jika dikalkulasi proyek jalan paving di wilayahnya (Desa Mancilan, Mojoagung) per satu meter harga paving tersebut sekitar Rp 1 juta.

"Jelas tidak masuk logika, harga paving per meternya mencapai Rp 1 juta. Jika harga segitu, saya menduga ada mark up anggaran," tegasnya menambahkan.

Menurutnya, harga paving blok per meter K400 (kualitas premium) paling mahal hanya sekitar Rp 150-200 ribuan, ukuran 21x10,5 sentimeter dengan ketebalan 10 sentimeter.

Sementara harga paving K300 ukuran 21x10,5 sentimeter dengan ketebalan 6-10 sentimeter Rp 95-150 ribu per meter.

"Kita juga tidak tau apakah sebelum dilakukan pemasangan paving dikasih lapisan tanah uruk dulu dan dipadatkan atau gak," tandas FL.

"Apalagi di lokasi tidak ada papan informasi detail terkait proyek jalan paving, yang menggunakan anggaran dari Kementerian Ketenagakerjaan. Harusnya dipasang, biar masyarakat semua tahu tidak menimbulkan kecurigaan," pungkas dia.

Kepala Desa Mancilan, Atim Ridhwan membenarkan jika pihaknya menerima bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca juga: Ini Jawaban Inspektorat Kab. Malang Soal Dugaan Nota Fiktif dan Mark Up di Disparbud

"Bentuk fisiknya paving sepanjang 100 meter. Kalau gak salah anggarannya Rp 100 juta dari Bu Ida Fauziah (Kementerian Ketenagakerjaan)," tuturnya saat ditemui di kantor desa, Selasa (2 April 2024).

Saat berusaha dikonfirmasi ulang, melalui pesan WhatsApp dan telepon selulernya pada Selasa (16/2024) tidak aktif.

Seperti diberitakan sebelumnya, program padat karya Kementerian Ketenagakerjaan di Desa Kancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjadi rasan-rasan.

Ini karena proyek padat karya yang menggunakan sumber anggaran dana APBN tahun 2023, tidak jelas bentuk pembangunannya.

"Gak tahu proyek apa yang dari Kementerian Ketenagakerjaan ini, gak jelas. Selain itu tidak ada papan informasinya, jadi kami tidak tahu," kata salah seorang warga berinisial RF, Sabtu (6/4/2024).

Di samping tidak ada informasi yang jelas terkait penggunaan anggaran APBN 2023 dari Kementerian Ketenagakerjaan, menurutnya masyarakat juga tidak mengetahui berapa pagu anggaran yang digelontorkan untuk Pemerintah Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang.

"Anggarannya berapa dan untuk apa, seharusnya kan terbuka karena menyangkut informasi publik. Kalau gak jelas takutnya disalahgunakan oknum," tuturnya.

Informasi yang dihimpun, Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2023 menggelontorkan anggaran untuk kegiatan padat karya di desa Mancilan. Dengan lagu sebesar Rp 100 juta.

Dana tersebut diduga digunakan Pemdes Mancilan, Kecamatan Mojoagung untuk pembangunan jalan paving sepanjang 100 meter.

Pantauan di lokasi, hanya ada prasasti program kegiatan padat karya tidak ditemukan adanya informasi pagu anggaran maupun pelaksana kegiatan.rif

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru