Tere, Masuk Islam usai Mimpi Mati

realita.co
Tere.

JAKARTA- Penyanyi Tere atau yang memiliki nama asli Theresia Ebenna Ezeria adalah seorang mualaf. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat sejak 2000 silam. Siapa sangka ketertarikannya pada Islam dimulai sejak ia duduk di bangku SMP dan mempertanyakan Yesus.

Kini setelah menjadi mualaf ia banyak membagi inspirasi dan motivasi lewat ayat-ayat Alquran. Ia pun rajin mengikuti berbagai kajian untuk menambah keilmuannya.

Baca juga: Dipecat 'Nguyen', Philippe Troussier ternyata Seorang Mualaf dan Ganti Nama Jadi Omar

Dalam channel youtube 'Kisah Mualaf Dunia – Kisah pencari kebenaran' Tere diwawancarai seorang Ustaz, Tere membeberkan soal pergolakan batinnya saat ingin masuk Islam. 

"Ketika saya SMP saya pernah mempertanyakan beberapa hal tentang posisi Nabi Isa di dalam bibble (kitab). Karena yang jelas Nabi Isa berdoa di taman Getsemani kepada Tuhan. Kepada Bapa-Nya," ujar Tere. 

"Ketika saya menyampaikan itu, guru agama saya dulu saya di kesusteran saya guru agamanya juga suster maka saya tanyakan itu. Dan ketika saya tanyakan kenapa Yesus disalib juga, kata suster saya, saya kurang beriman," kenang Tere. 

Perjalanan Tere pindah agama dibagikan channel YouTube Fenita Arie berjudul "Tere, Kisahnya Sumpah Bikin Nangis" pada 2020.

"Memang waktu itu prosesnya dimulai sejak saya mulai berpikir secara rasional. Waktu itu saya kuliah. Zaman itu tahun 1998, angkatan reformasi lagi ngebahas tentang kebebasan berpendapat dan termasuk di dalamnya kita ngomongin pertanyaan-pertanyaan besar," ungkap Tere kepada Fenita Arie. 

Tere mempertanyakan empat pertanyaan yang selama ini menjadi rasa penasarannya mengenai asal mula manusia. Fungsi manusia tinggal di dunia, hingga setelah manusia mati akan kemana? Selain itu dia kaget setelah temannya mengakui keberadaan Yesus dalam Islam.

"Pertanyaan saya waktu itu kok bisa Yesus diakuai dalam Islam. Karena dulu Saya belum tahu pengetahuan tentang Islam. Kecuali mereka adalah domba-domba yang hilang. Lalu teman saya bilang, kami juga akui Yesus, tapi Yesus kami ketahui adalah nabi besar. Sementara pemilik alam semesta Allah yang satu," ungkap Tere. 

Merasa belum puas dengan penjelasan itu, Tere diminta temannya untuk membaca kitab suci agam Islam, Alquran. 

"Tentu waktu itu buat saya antara takut tapi penasaran. Karena kami dulu mindset-nya di luar agama kami seolah-olah adalah jalan kesesatan," ucap Tere. 

Tere pun membaca beberapa ayat-ayat Alquran sehingga membuka cara berpikirnya tentang Islam. 

Baca juga: Jadi Bintang Sepakbola Dunia, Paul Pogba Tak Pernah Tinggalkan Sholat Lima Waktu

"Singkat cerita Allah izinkan saya menemui ayat-ayat yang membuka cakrwala berpikir saya. Sebenarnya secara logik saya sudah, 'ok just make sense'. Tapi waktu itu hati saya masih keras, saya sempat agnostik mungkin sekitar setahun. Jadi saya sempat, 'ok lah agama ini buatan manusia. Yang penting saya tahu Tuhan saya satu. Pokoknya mau saya sebut dengan suka-suka saya, pasti Tuhan mau tahu'. Dulu mikirnya seperti itu," jelas Tere. 

Tere pun baru resmi menjadi seorang maualaf sejak tahun 2000. Namun saat itu dia merasa ilmu-ilmu tentang Islam masih sedikit. 

"Qadarullah, 2 September 2000 saya bersyahadat. Saya pikir waktu sudah selesai. Ternyata nggak sampai di situ. Yang namanya iman itu harus dipupuk. Memupuknya pakai apa? Memupuk yang optimal pakai rasa cinta. Cinta kepada siapa? Kepada Allah dan rasulnya," jelas Tere. 

Tere mengungkap, sebelum menjadi mualaf ia mengaku bermimpi bertemu dengan sebuah cahaya yang mengajukan beberapa pertanyaan. 

"Sampai akhirnya dapat kode keras. Dikasih mimpi. Waktu itu terkujur kaku dalam gelap dan ditanya sama sebuah cahaya. Cahaya itu tanya, siapa Tuhan Mu? Siapa nabi mu? Alhamdulilah Allah kasih saya bangun dan bangunnya sudah keringet dingin," ungkap Tere. 

Bagi perempuan 41 tahun itu, mimpi itu merupakan pesan dari langit mengenai kebenaran Islam. Pasalnya pertanyaan yang diajukan Tere oleh cahaya itu, merupakan pertanyaan malaikat kepada seorang muslim di dalam kubur. 

Baca juga: Sinead O'Connor Dimakamkan secara Islam

"Ini kode keras. Buat saya itu pesan dari langit karena sebelumnya rasional saya sudah diberikan informasi yang valid tentang kebenaran agama ini, tapi hati saya belum tersentuh," ujar Tere. 

Hingga akhirnya Tere berkonsultasi mengenai mimpinya dengan beberapa guru. Dari situ Tere pun akhirnya mantab mengucapkan dua kalimat syahadat. 

"Alhamdulilah dari situ saya dikasih kemudahan bersyahadat. Walau memang itu tidak segampang yang orang kira. Qadarullah, 2 September 2000 saya bersyahdat," tutur Tere.umm

 

 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru