MUARA ENIM (Realita)- Jalan penghubung alternatif antara Desa Pulau Panggung- Batusurau Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Muara Enim terjal dan berpotensi membahayakan pengendara. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Muara Enim segera merehab ulang jalan tersebut agar aman dan mudah dilalui.
Hal ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Bupati Muara Enim, Kurniawan AP,.M.Si saat meninjau kondisi jalan terjal di Desa Batusurau, SDT, Muara Enim, disela kegiatan kunjungan kerja kewilayah Semendo Raya, Minggu (5/6).
Baca Juga: Perdana Pimpin Apel Pagi ASN, Plt. Bupati Muara Enim Ingatkan Profesionalisme
Didampingi Forkompinda, Camat dan Kepala Desa, Plh Bupati menegaskan kondisi jalan terjal di Batusurau menjadi atensi pemkab Muara Enim agar jalan tersebut aman dilintasi kendaraan. Pihaknya akan segera membentuk tim dan menggelar rapat teknis bersama OPD terkait.
"Kondisi jalan terjal sudah saya pantau langsung, kondisinya memang berpotensi membahayakan, kita akan segera bentuk tim dan rapat teknis untuk mencari solusi agar jalan ini aman dilintasi,"ungkap Plh Bupati
Dalam rapat teknis nanti, Plh Bupati menyebut, pihaknya kembali akan memanggil Dinas PUPR, kontraktor termasuk dari kalangan masyarakat di sekitar jalan.
Baca Juga: HUT ke-76 Muara Enim, PTBA Terus Berperan Mendukung Pembangunan Daerah
Berdasarkan informasi didapat, jalan terjal dibangun karena terhalang proses ganti-rugi lahan. Lahan yang semula disepakati diganti Rp80 juta naik drastis menjadi Rp600 juta oleh pemilik lahan.
Mendapat informasi tersebut, Plh Bupati tidak ingin proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah demi kepentingan masyarakat terganjal oleh ganti-rugi lahan.
"Untuk itu saya meminta semua pihak, termasuk masyarakat, agar segala pembangunan ini didukung penuh, pemerintah tidak bisa bekerja tanpa peranserta Masyarakat,"ucapnya.
Baca Juga: Pj. Bupati Panen Raya Jagung Hibrida di Muara Belida
Diakui Plh Bupati, hadirnya jalan alternatif penghubung Desa Segamit-Pulau Panggung sebagai bentuk perhatian pemkab Muara Enim. Mengingat jalan menghubungkan kedua desa kerap dilanda longsor dan sangat membahayakan pengendara.
"Apalagi jalan penghubung ini merupakan akses utama masyarakat kedua desa, untuk keperluan mengangkut hasil kebun dan pertanian yang tujuannya meningkatkan perekonomian daerah diwilayah sekitar," pungkasnya.per
Editor : Redaksi