WELLINGTON - Seorang pria melakukan serangan dengan pisau di sebuah supermarket di Selandia Baru. Dia melukai lima orang, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Polisi mengatakan, seorang tersangka telah ditangkap dan ditahan setelah insiden di supermarket Countdown, di kota Dunedin. Dua anggota staf supermarket termasuk di antara mereka yang terluka.
Baca Juga: Sering Diejek, Tukang Becak Tusuk Rekan Seprofesi hingga Tewas
Para saksi mata mengatakan bahwa itu adalah pemandangan yang kacau, ketika orang-orang mulai berteriak dan berlari menuju pintu keluar. Mereka mengatakan, beberapa pembeli pemberani telah mencoba menghentikan pria itu dan menjatuhkannya.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa motivasi serangan itu belum diketahui, tetapi polisi tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa itu adalah terorisme domestik.
"Pada tahap ini, tidak ada yang disarankan dari sudut pandang polisi bahwa ini adalah apa yang mereka definisikan sebagai peristiwa teror domestik," kata Ardern, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (10/5/2021).
Baca Juga: Wanita di Medan Tewas, Diduga Dibunuh Anak Kos
"Tidak perlu dikatakan bahwa serangan semacam itu sangat memprihatinkan dan saya benar-benar ingin mengakui laporan awal dari tindakan berani oleh mereka yang telah mengambil tindakan untuk melindungi orang-orang di sekitar mereka. Pikiran kita tertuju pada semua yang terpengaruh oleh serangan ini," sambungnya.
Ardern mengatakan lima orang telah dibawa ke Rumah Sakit Dunedin dengan luka tusuk atau cedera terkait.
Otoritas kesehatan mengatakan, tiga orang yang terluka telah dirawat di unit perawatan intensif, orang keempat tetap di bangsal umum di rumah sakit dan orang kelima telah dirawat dan diperbolehkan pulang.
Baca Juga: Teror Penusukan di Mall, 5 Orang Tewas
"Kami terkejut dan terpukul dengan kejadian di toko Dunedin Central kami sore ini," kata pemerintah kota Countdown dalam sebuah pernyataan.
“Prioritas kami saat ini adalah anggota tim kami yang cedera dan merawat tim kami yang lebih luas setelah peristiwa yang sangat traumatis ini. Kami sangat kesal karena pelanggan yang mencoba membantu anggota tim kami juga terluka," ujarnya.sin
Editor : Redaksi