Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk RI, Bisa Picu Lonjakan Kasus

JAKARTA - Indonesia melaporkan temuan 4 kasus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5. Keduanya belakangan ini dikaitkan dengan ancaman lonjakan kasus di Singapura.

Kabar baiknya, Kementerian Kesehatan RI menyebut tingkat kesakitan akibat dua varian baru tersebut relatif rendah.

Baca Juga: Menular Seperti Delta, Omicron BA.4 dan BA.5, Memuncak di Bulan Juli

 

Kemenkes melaporkan sejauh ini ada 4 kasus BA.4 dan BA.5, kasus pertama dilaporkan pada 6 Juni 2022. Keempatnya terdiri dari satu kasus BA.4 yakni seorang warga negara Indonesia (WNI) dan tiga kasus BA.5 pada pelaku perjalanan luar negeri yang merupakan delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali pada 23 sampai 28 Mei.

Pasien BA.4 tiba di Bali tanggal 24 Mei 2022, hasil tes PCR positif dan menjalani isolasi di Hotel Amaris Nusa Dua. Hasil genome sequencing pada 9 Juni memastikan pasien terinfeksi Omicron BA.4.

Baca Juga: Hepatitis Akut Kemungkinan Ada Kaitannya dengan Covid 19

Pasien BA.4 dilaporkan tidak bergejala dan sudah vaksinasi COVID-19 dua kali. Sementara tiga pasien BA.5 gejalanya bervariasi. Dua orang tidak bergejala, sedangkan satu orang bergejala ringan yakni sakit tenggorokan dan pegal-pegal. Rata-rata sudah divaksinasi, bahkan ada yang sudah 4 kali.

Cilegon dalam

Sejauh ini subvarian ditemukan di 58 negara dengan 5 terbanyak adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel. Sementara itu, BA.5 terdeteksi sebanyak 8.867 sekuens di 63 negara, terbanyak di Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Omicron Masuk Korea Utara

"Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, SpP, MPH.

"Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya," sebutnya.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru