Minta Vaksin PMK Disegerakan, DPRD Jatim Optimis Tanggulangi Wabah Hewan Ternak

SURABAYA (Realita) - Kabar pemerintah mendatangkan sebanyak 3 juta vaksin PMK (Penyakit Mulut Kuku) pada hewan ternak disambut baik DPRD Jatim. Bahkan Komisi B DPRD Jatim berharap, distribusi vaksin disegerakan agar proses penanggulangan dan pemulihan di Jatim tertangani dengan baik kepada hewan sapi Kurban dan sapi perah.

Ketua Komisi B DPRD Jatim, Aliyadi Mustofa mengatakan, penanganan wabah PMK membutuhkan vaksin. Pasalnya, upaya preventif dan kuratif yang dilakukan Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot  belum maksimal karena tidak adanya vaksin sehingga wabah kian meluas. 

Baca Juga: Setelah 5 Bulan Tutup, Pasar Hewan Lamongan Kembali Dibuka

“Kami optimis dengan datangnya vaksin PMK, penanggulangan wabah yang menyerang hewan ternak di Jatim akan segera teratasi dengan baik,” kata Aliyadi ditemui di DPRD Jatim, Selasa (14/6/2022).

Berdasarkan data terupdate, kata Aliyadi kasus PMK di Jatim telah mencapai 58.684 ekor sapi per 12 Juni 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 51.242 ekor (87,31%) masih dalam kondisi sakit. Lalu sebanyak 226 (0,38%) ekor meninggal, 187 (0,31%) ekor dipotong paksa dan 7.029 (11,97%) ekor dinyatakan sembuh. 

“Sebaran kasus PMK di Jatim yang tertinggi untuk saat ini adalah Probolinggo, Lumajang, Malang, Jombang, Gresik,  Mojokerto dan Tuban,” jelas pria asli Sampang Madura ini.

Baca Juga: 400 Peternak Tak Tercover Kompensasi PMK, Dewan Sidang Dispertahankan Ponorogo

Sedangkan untuk pemetaan status wilayah di Jatim dibagi empat. Pertama, wilayah wabah (merah) meliputi 4 daerah yaitu Lamongan, Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo.  

Cilegon dalam

Kedua, wilayah tertular (oranye) meliputi 28 kabupaten/kota. 

Baca Juga: Kapolres Batu Intruksikan Bhabinkamtibmas Gencarkan Penyemprotan Disinfektan

Ketiga, wilayah terduga (kuning)  meliputi 3 daerah yaitu Kota Madiun, Kota Pasuruan dan Kab Ngawi. Keempat, wilayah bebas (coklat) meliputi 3 daerah yaitu Pamekasan, Kota Blitar dan Kota Mojokerto. 

“Dengan adanya percepatan vaksin PMK, tentu kami berharap wilayah bebas PMK akan semakin banyak,” kata Aliyadi Mustofa. Ria

Editor : Redaksi

Berita Terbaru