PONOROGO (Realita)- Kabupaten Ponorogo kembali menorehkan nama di tingkat dunia. Ini setelah Tari Krido Warok Cilik yang dibawakan ribuan anak-anak berhasil memecahkan rekor dunia Indonesia.
Tercatat, 19.271 anak-anak Pindidikan Usia Dini (Paud) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Ponorogo melakukan tarian masal yang digelar di 21 Kecamatan yang ada di Ponorogo, Rabu (15/06/2022).
Baca Juga: PAUD ke SD, Pemkot Surabaya bersama KidZania Kenalkan Ragam Profesi Lewat Wahana Edukasi
Seperti yang tampak di Alun-Alun Ponorogo, dengan menggunakan penadon dan kaos putih serta celana panjang warna hitam, sebanyak 430 anak-anak berusia 4 sampai 6 tahun ini menari bersama dengan arahan instruktur yang berada di atas panggung.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, kegiatan ini untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian Reog Ponorogo sejak dini. Dimana Tari Krido Warok juga merupakan bagian kesenian Reog Ponorogo.
" Ponorogo harus jadi kota layak anak tapi juga pendidikan layak, gizi layak, untuk anak-anak yang dibebani Amanah dan tanggung jawab negara ini,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan guru PAUD saat mengikuti Bimtek di Dinas P dan K Jombang.
Sementara itu, perwakilan Museum Indonesia (Muri), Sri Widayati, menuturkan jika Tari Krido Warok Cilik yang dibawakan 19.271 siswa TK dan Paud ini menjadi tarian terbanyak, dan tercatat dalam MURI.
“Rekor tersebut masuk kedalam rekor ke-10.368 yang tercatat dalam MURI,” ungkap.
Baca Juga: Cegah Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan, Bunda PAUD Surabaya Masifkan TPPKS
Di tempat terpisah, Pemrakarsa Tari Kridho Warok, Wisnu Hadi Prayitno mengatakan tari masal ini juga dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Ia mengaku ide tarian merupakan komunikasi dari seluruh guru-guru TK dan PAUD yang ada di kabupaten Ponorogo, dalam rangka mengedukasi anak-anak mengenal budaya Ponorogo.
"Gerakan-gerakan tari juga untuk menumbuhkan komunikasi antara satu anak dengan anak lainnya. Kita juga berusaha untuk anak-anak kecil ini bisa menerima kebudayaan Reog Ponorogo, karakter Warok, sebagai cara mereka mengenal kesenian ini sejak dini,” pungkasnya. znl
Editor : Redaksi