JAKARTA- Taipan Chairul Tanjung yang akrab disapa CT melontarkan pernyataan mengejutkan. Bahwa, banyak penusaha kakap tak tersentuh pajak. Sementara wong cilik diuber-uber, harus bayar.
Pernyataan pendiri CT Corp ini, jelas bikin kaget. Apalagi dilontarkannya dalam acara Hari Pajak 2022 yang dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: Mulai 2024, Pemkot Surabaya Gratiskan PBB untuk Rumah Ber-NJOP di Bawah Rp100 Juta
Lebih lanjut lagi, pengusaha yang suka disebut ‘Si Anak Singkong” ini, mengatakan, pengusaha tersebut jauh lebih kaya dibandingkan dirinya, tapi sampai saat ini mereka tidak pernah bersentuhan dengan pajak.
“Kita tahu ada pengusaha-pengusaha yang nggak dikenal orang, usahanya juga nggak pernah diketahui. Tapi saya tahu persis karena saya perbankan. Uangnya ratusan miliar dan triliunan. Uang saya dan uang dia, banyakan uang dia. Tapi mereka ini belum tersentuh (pajak),” ujar Chairul Tanjung.
Oleh karena itu, Chairul Tanjung meminta kepada Kementerian Keuangan bisa menangkap pengusaha kelas kakap yang tidak pernah membayar pajak itu.
Baca Juga: Ngemplang Pajak Rp 2,4 Miliar, Bos Toko Roti di Madiun Masuk Bui
Selain itu, Chairul Tanjung berharap Dirjen Pajak Kementerian Keuangan mencari target penerimaan pajak baru dan tidak melulu mengandalkan para pengusaha yang patuh bayar pajak.
“Kembali kita berharap jangan berburu di kebun binatang saja, sekali-kali di hutan juga. Karena kalau di kebun binatang lama-lama stres juga kita,” tutur CT.
Mendengar pernyataan Chairul Tanjung ini, Sri Mulyani berpendapat memang wajib hukumnya untuk menarik pajak, seperti layaknya sedang berburu di kebun binatang.
Baca Juga: Diduga Ngemplang Pajak, Atlit Tenis Cantik Diburu Polisi lalu Kabur ke Amerika Serikat
Walaupun begitu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga akan memperhatikan kondisi pengusaha tersebut, apakah pengusaha itu sedang terpuruk atau sedang untung. Jika sedang untung, maka pemerintah akan menjadikan pengusaha ini sebagai target penerimaan pajak.
“Dunia lagi stres, pengusaha ada yang stres dan ada yang boom juga. Jadi, kebun binatangnya ada yang bagian stres dan bagian sedang pesat juga. Jadi, kita nggak ‘gebyah uyah’,” imbuh Sri Mulyani.ini
Editor : Redaksi