Soal Menembak, Brigadir J Lebih Jago Dibandingkan Bharada J

JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan sejumlah hasil penelusuran timnya terhadap Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Menurut LPSK, Bharada E tidak lebih jago menembak dibandingkan dengan Brigadir J.

"Informasi itu kami peroleh (Bharada E tak jago tembak). Artinya kalau dibandingkan dengan Yoshua, Yoshua lebih jago tembak," ujar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi saat dihubungi detikcom, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga: Pendeta Gilibert Bela Putri Candrawathi, Ayah Brigadir J Marah

 

Edwin menyampaikan hal ini diperoleh LPSK dari hasil penelusuran dan investigasi terhadap sejumlah narasumber yang kompeten. Investigasi ini dilakukan dalam rangka untuk mengumpulkan bahan nantinya apakah Bharada E ini bisa mendapatkan perlindungan dari LPSK.

"Kan kami dalam proses penelaahan dan investigasi, dalam proses investigasi ini kami himpun informasi dari mana pun. Tentu informasi yang kami himpun (adalah) informasi yang bisa kami percaya sumbernya, kompeten menyampaikannya," jelasnya.

Meski begitu, Edwin mengatakan bukan masalah jago nembak yang menjadi persoalan. Yang pasti, Bharada E telah memiliki kompetensi dalam memegang senjata api.

Baca Juga: Bharada E Yakin Sambo yang Tembak Yosua Terakhir

"Soal megang pistol kan bukan soal jago nembak, tetapi memenuhi (di antaranya) tes psikologi," imbuhnya.

Cilegon dalam

Lebih lanjut soal insiden di rumah Irjen Ferdy Sambo, Edwin mengungkapkan keterangan Bharada E soal kejadian 'tembak-menembak'

"Ya itu cerita E (ada tembak-menembak). Tapi apakah cerita itu, ini LPSK itu tidak mau masuk ke dalam peristiwanya. Kenapa? Karena yang diceritakan E juga belum tentu kebenaran, gitu. Yang disampaikan oleh E bahwa dia nembak, tetapi apakah benar dia nembak kan kita belum tahu sebenarnya," jelasnya.

Baca Juga: Bharada E Sempat Berdoa sebelum Membunuh Brigadir J

Edwin kemudian meminta agar diksi 'tembak-menembak' tidak digunakan sebelum terungkap kebenaran peristiwanya seperti apa.

"Kalau bisa jangan gunakan diksi 'tembak-menembak' sebelum terungkap kebenarannya seperti apa," tuturnya.ik

 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru