2022 Penari Bujang Ganong Feat Tari Sufi Ponorogo, Pecahkan Rekor MURI

PONOROGO (Realita)- Kabupaten Ponorogo kembali menorehkan namanya di jajaran rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Ini setelah 2022 penari Bujang Ganong yang berkolaborasi dengan penari Sufi berhasil memecahkan rekor dunia Indonesia untuk pagelaran penari Bujang Ganong terbanyak, Selasa (09/08/2022).

Aksi pemecahan yang diikuti 2.000 penari Bujang Ganong yang merupakan siswa SMP dan SD, serta 100 penari Sufi Ponorogo ini dilakuka di dua ruas jalan protokoler. Yakni di Jalan Hos Cokro Aminoto dan Jalan Jendral Sudirman. Ribuan warga tumpah ruah melihat aksi pemecaham rekor yang di plopori Pemerintah Kabupaten Ponorogo ini. Bahkan, Pemkab terpaksa menutup dua jalan ini dari kendaraan selama 4 jam lamanya. 

Baca Juga: Gelontoran Rp 52,1 M, Bupati Ponorogo Perbaiki Jalan Pinggiran Tahun Ini

Perwakilan MURI, Sri Widayati  mengapresiasi dengan prestasi yang ditorehkan Kabupaten Ponorogo. Ia mengatakan kegiatan pemecahan rekor dunia ini bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Ponorogo ke 526. Hal ini menurutnya  menunjukkan bahwa Ponorogo konsisten dalam berkarya dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Kami sudah mencatat beberapa rekor yang tercipta dari Ponorogo, sebelumnya adalah pagelaran Tari Kridho Warok Cilik terbanyak, dan saat ini Tari Bujangganong dan Tari Sufi," ucap Sri Widayati.

Ia menyebut 2022 penari Bujang Ganong Feat Tari Sufi ini menjadi rekor dunia ke 10.468.

Baca Juga: Gerakkan Ekonomi Desa, TP-PKK Ponorogo Gelar Bazar Ramadhan

" Kami harap ini bisa menginspirasi daerah lain untuk tidak kalah dengan Ponorogo dalam menciptakan karya-karya yang inovatif," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengaku perpaduan kombinasi  tarian Bujang Ganong dan Sufi ini merupakan cerminan Kabupaten Ponorogo sebagai kota budaya dan kota santri.  Dua tarian ini pun disebut satrat makna kehidupan. 

Baca Juga: Masuk 3 Besar, Istri Sekda Jadi Kepala Bakesbangpolinmas Ponorogo?

"Ganongan yang lincah itu ditutup pakai topeng karena tidak ingin ketahuan siapa yang menari, artinya ikhlas. Filosofi nya berbuat baik itu tidak harus ditampakkan. Begitu juga tari Sufi yang mengajarkan untuk ikhlas dan melandaskan semua perbuatan karena tuhan semata," pungkasnya.adv/znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru