PONOROGO (Realita)- Hujan semalam suntuk yang terjadi di wilayah Ponorogo, membuat 8 desa di 5 kecamatan dikepung banjir. Aktifitas warga pun lumpuh lantaran ketinggian air yang mayoritas mencapai lutut orang dewasa, Sabtu (08/10/2022).
8 desa yang dilanda banjir itu yakni, Desa Tugu, Ngrukem, Jabung di Kecamatan Mlarak, Desa Tegalsari dan Mojorejo Kecamatan Jetis, Desa Kemuning Kecamatan Sambit, Desa Brahu Kecamatan Siman, dan Jalan Subali serta Ontorejo di Kecamatan Ponorogo.
Baca Juga: Antisipasi Genangan, Pemkot Surabaya Optimalkan 76 Rumah Pompa dan Normalisasi Saluran
Warga Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Tamyis mengatakan, banjir yang melanda desanya ini akibat luapan Sungai Gendol, yang juga melalui 8 desa terdampak. Pemicunya hujan lebat yang terjadi sejak pukul 00.00, dini hari di hulu sungai. Air banjir sendiri baru datang sekitar pukul 05.00 pagi.
" Tadi jam 05.00 air baru naik. Ndak bisa aktifitas karena ketinggian air se lutut orang dewasa. Ada yang masuk rumah tapi tidak parah, yang dalam di jalan ini," ujarnya.
Baca Juga: Sidak Beberapa Proyek Saluran Air, Wali Kota Eri Targetkan Banjir Teratasi Akhir Tahun 2024
Sementara itu, salah satu warga Desa Mojorejo Kecamatan Jetis, mengaku hingga kini dibeberapa wilaya ketinggian air masih terus naik menyusul debit air sungai Gendol yang masih tinggi kendati sedikit surut.
Baca Juga: 5 Bulan Banjir Rendam Cipayung Depok, Ketua RT: Jadi Kayak Setu!
" Kalau disini surut, yang dibawah naik karena airnya baru datang. Begitu selanjutnya. Sudah langganan, karena sungai disini sudah tidak bisa menampung debit air yang besar kiriman dari Pulung dan Pudak," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi