Muncul Retakan Tanah Pasca Longsor, Ini Pemetaan Awal BPBD Soal Gunung Banyon

PONOROGO (Realita)- Gunung Banyon di Desa Talun Kecamatan Ngebel masih menjadi ancaman besar bagi warga sekitar. Pasalnya, kendati telah longsor pada Sabtu (22/10/2022) lalu, namun lereng gunung anak Gunung Wilis ini masih berpotensi longsor susulan, mengingat munculnya retakan tanah di atas bukit.

Berdasarkan data dari hasil pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Ponorogo, saat ini terjadi penambahan retakan tanah dari Mahkota lama sejauh 100 meter. Berdasarkan mapping ( pemetaan) yang dilakukan Maret 2020 lalu, radius jangkauan longsoran bisa mencapai 400 hingga 500 meter. Sementara longsor yang terjadi pada Sabtu(22/10/2022) lalu baru 300 meter. 

Baca Juga: Jenazah Ayah dan Anak Ditemukan Tertimbun Longsor di Cianjur

" Saat ini ada penambahan keretakan untuk panjang sekitar 100 meter dari mahkota lama. Untuk lebarnya ada 50 hingga 60 centimeter. Dari pemetaan BPBD pada bulan Maret dengan sudut kemiringan 75 drajat itu bisa sampai radius 400-500 meter. Dari mahkota saat ini sudah turun 300 meter," ujar Anggota Pusdalop BPBD Ponorogo Gemilang Aditya Mardhana, Selasa (25/10/2022).

Gilang sapaan akrab Gemilang, mengaku lokasi longsoran saat ini merupakan titik tanah retak hasil Mapping BPBD pada Maret lalu. Potensi longsor susulan masih mesar mengingat matrial yang longsor baru lapisan atas tanah. 

Baca Juga: Longsor Ngrayun, Bupati Ponorogo Turunkan Alat Berat Buka Akses

" Lokasi longsoran ini ada titik tanah retak yang kita mapping di bulan Maret lalu. Longsor telah berdampak pada permukiman warga, yang berjarak 50 meter," ungkapnya. 

Sekedar informasi, pada 2016 lalu BPBD Ponorogo menemukan pergerakan tanah di lereng  Gunung Banyon di Dukuh Krajan Desa Talun Kecamatan Ngebel, dengan radius retakan 500 meter. 

Baca Juga: Terdampak Bencana 2 Kilometer Jalan Rusak Parah, DPU Ponorogo: Butuh Rp 5 M

Bahkan berdasarkan hasil survei pihak Perhutani Lawu DS saat itu, gerak atau retakan tanah di petak 80 B area hutan pinus Perhutani Margo Ploso Desa Talun, sepanjang 1 Km melingkar membentuk tapal kuda dengan kedalaman tanah yang amblas dari permukaan sekitar 70 centimeter dengan lebar kerenggangan tanah sekitar 20 centimeter dengan potensi jangkauan longsor dari perkampungan sekitar 2 Kilometer.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru