PONOROGO (Realita)- Kondisi sepinya Telaga Ngebel pasca kenaikan Harga Tiket Masuk (HTM) dari Rp 8 ribu menjadi Rp 15 ribu, membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo bereaksi.
Kalangan legislatif Bumi Reyog ini pun mendesak Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengkaji ulang kebijakan tersebut. Laintaran naiknya HTM Telaga Ngebel ini kini berimbas pada perekonomian warga sekitar yang bergantung nasib dari destinasi wisata alam itu.
Baca Juga: Lawan Petahana, 4 Parpol Merapat Usung Calon di Pilkada Ponorogo
Hal ini diungkapkan, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto. Ia mengatakan, sejak penerapan kenaikan HTM pada Agustus lalu, jumlah kunjungan di Telaga Ngebel mengalami penurunan signifikan. Bahkan di weekend (Sabtu-Minggu) kondisi wisata andalan Ponorogo ini tampak lengang. Sejumlah pedagang kaki lima pun memilih menutup daganganya akibat kondisi ini.
" Faktanya sejak HTM naik justru ada penurunan kunjungan wisata. Ini tidak hanya berdampak pada menurunnya target Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun juga pada saudara-saudara kita yang beraktifitas disana. Tukang parkir sambat, orang jualan sambat, pengelola wisata juga sambat," ujarnya, Selasa (01/11/2022).
Sunarto mendesak Bupati Sugiri untuk segera mengkaji kembali kebijakan ini. Walaupun tujuanya untuk peningkatan PAD, pasalnya, realitanya justru target PAD tak tercapai.
Baca Juga: Kaji LKPJ Bupati 2022, Sampah hingga Mutasi Jadi Sorotan DPRD Ponorogo
" Kami meminta kepada bupati ketika mengambil suatu kebijakan dikaji betul secara komperhensip. Kita berharap mudah-mudahan saudara Bupati segera merespon kebijakan ini dan bisa menindaklanjuti. Karena ini aspirasi masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku, sepinya Telaga Ngebel bukan karena HTM yang naik. Namun akibat trend kunjungan wisata yang turun. Pihaknya meminta dewan melakukan studi kasus serupa di sejumlah destinasi wisata yang ada di Madiun Raya.
Baca Juga: Sidang Kadindik dan Kasek SMPN 6, DPRD Ponorogo Desak Pungutan Dihentikan
" Jadi bukan hanya Ponorogo, coba lihat Srangan Magetan, lihat Pacitan bagaimana sekarang. Kita habis covid-19, ada bejekan manten di bulan Agustus, ada Grebeg Suro. Iklim ekonomi juga lagi lesu. Jadi bukan karena HTM. Jadi mari melihat ini secara bijaksana, jangan satu objek saja," pungkasnya.
Sekedar informasi, target PAD Telaga Ngebel tahun 2022 ini dipatok Rp 2,2 miliar. Disbudparpora mengeklaim hingga Aguatus lalu sudah tercapai Rp 1,7 miliar. adv/znl
Editor : Redaksi