MALANG- DAY (41) orang tua korban Tragedi Kanjuruhan yang mengajukan autopsi menyebut kedua anaknya dibantai dan diracun.
Hal itu dia katakan disela menyaksikan proses autopsi jenazah kedua anaknya NDR (16) dan NDB (13) di TPU Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11).
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Mengajarkan Keikhlasan bagi Rohmatul Ula
"Saya ingin keterbukaan dan keadilan untuk anak saya. Anak saya dibantai, diracun," kata DAY.
Tangis DAY pun pecah. Ia mengungkapkan kondisi anaknya saat meninggal cukup mengenaskan. Wajah dan lehernya membiru. Sementara mulut dan telinganya mengeluarkan darah.
Baca Juga: Lupakan Tragedi Kanjuruhan, Ayah Almarhum Reyvano Pilih Fokus Perekonomian Keluarga
"Jangan dibohongi lagi, memang ini gas air mata, jangan bohong lagi," ucapnya.
DAY sempat menangis histeris dan pingsan usai masuk ke tenda tempat autopsi dilakukan.Kuasa hukum keluarga korban, Imam Hidayat mengatakan melalui autopsi ini dia berharap kliennya mendapatkan keadilan.
Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Blitar Ikhlas dan Percaya pada Putusan Hakim
"Keadilan harus ditegakkan ini tragedi luar biasa, jangan ada rekayasa, buka seluas-luasnya," kata Imam.
Editor : Redaksi