Jadi Capres, Anies Seperti Menantang Badai

JAKARTA - Menarik waktu lima tahun lalu tepatnya pada 2017, nama Anies Baswedan diusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilkada DKI hingga benar-benar sukses menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.

Kini cerita berubah, hanya beberapa hari sebelum lengser, Anies menerima pinangan Partai NasDem untuk maju sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

Baca Juga: Surya Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo, Anies: Kami Hormati dan Hargai

Kini, posisi Anies di kancah perpolitikan Indonesia dinilai unik. Ia seolah 'menantang' badai, di mana nama-nama kandidat yang santer disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2024 didominasi dari kalangan lingkar Jokowi.

Dikutip dari Suara.com,  pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai saat ini Anies Baswedan punya posisi yang unik di mana ia menjadi musuh bersama kalangan istana dan para pendukungnya.

“Yang paling lucu di Republik ini adalah The Common Enemy itu tetap Anies Baswedan,” ujar Refly melalui kanal Youtube-nya, dikutip Rabu (9/11/22).

Hal berbeda sebaliknya dialami oleh Prabowo Subianto yang mana meski sudah jelas menggunakan basis politik kanan di dua edisi pilpres terakhir melawan Jokowi. Namun setelah menyebrang ke kubu penguasa seakan-akan hilang semua tak tersisa bekas-bekas politik kanan tersebut dan tak sedikit pun dipermasalahkan oleh pendukung Jokowi.

Baca Juga: Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Resmi Ajukan Gugatan ke MK

"Padahal Prabowo dua kali itu menggunakan arus kanan dalam menghadapi Jokowi, tapi begitu dia bergabung pemerintahan maka mereka yang pro Jokowi mencintai Prabowo. Bahkan sekarang kalau Ganjar tidak jelas maka dukungan akan diberikan ke Prabowo,” papar Refly.

Dengan kondisi tersebut, Refly menilai ada ambil andil sosok Anies hingga Prabowo kini nyaman di kursi kekuasaan.

Peran Anies menurut Refly adalah eks Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi mengambil alih “tugas” Prabowo yang sebelum duduk nyaman di kekuasaan dilimpahkan suara pendukungnya yang notabene oposisi. Sehingga kehadiran Anies membuat Prabowo tak dikejar-kejar lagi atau diharapkan lagi oleh oposisi yang menuntut segala janji manisnya dahulu.

Baca Juga: Nasdem Berjaya di DKI Jakarta

“Sekarang dia tidak dituntut pendukungnya yang barangkali sebagian besar ke Anies,” kata Refly.

Karenanya, Refly menganggap Prabowo harus berterima kasih ke Anies Baswedan karena telah “diselamatkan”.

“Beruntunglah ada Anies Baswedan, jadi Prabowo harus berterima kasih ke Anies Baswedan karena dia diselamatkan dengan kehadiran Anies. Karena kalau tidak dia akan terus menerus dituntut pendukungnya,” jelas Refly.su

Editor : Redaksi

Berita Terbaru