SAMPANG(Realita)-Aksi tak terpuji dilakukan, Ach. Djumaadi tokoh masyarakat Barisan Indah juga Ketua RT. Ia diduga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap warganya.
Perbuatan nekat ini dilakukan kemarin (6/6) sekitar pukul 16.00 WIB. Ach Djumaadi Ketua RT 01 RW 08 Gunung Sekar Sampang bersama dengan istri, anaknya serta keluarganya mendatangi rumah korban, Ayu Jalan Barisan Indah, Sampang. Mereka datang dengan memaki-maki sambil menggedor-gedor pintu bahkan sempat membukanya secara paksa.
Baca Juga: Didakwa Penganiayaan, Penasihat Hukum Liana Tri Rahayu Akan Ajukan Eksepsi
Korban merasa ketakutan, didalam rumah dia mengabadikan aksi tak terpuji keluarga Ach Djumaadi. Aksi inipun membuat warga berhamburan keluar, mereka kaget dengan teriakan-teriakan yang dilakukan keluarga Ach Djumaadi. Warga menyaksikan keluarga Djumaadi yang menggedor-gedor pintu rumah, namun warga tidak berani melarang aksi keluarga tersebut.
Selang beberapa waktu, datanglah Rokky dan Suwito (pegawai rumah korban) di keramaian itu. Keluarga Djumaadi semakin menjadi-jadi. Mereka terus berteriak-teriak dan mengganggu kenyamanan penghuni perumahan. Karena semakin tidak terkendali, korban menelpon suaminya Arif untuk datang ke rumah.
Akhirnya, suami korban datang dan melihat kondisi rumah sudah ramai. Suami korban langsung memarkir motor yang dikendarai, ia panik melihat istrinya ketakutan. Dengan sepontan, suami korban menuju lokasi istrinya. Namun ditengah jalan tanpa sengaja berbenturan dengan Djumaadi, dengan seketika Djumaadi langsung bersama keluarganya langsung melayangkan pukulan pada suami korban yang mengakibatkan luka-luka.
Baca Juga: Viral! Pemotor Bersenggolan dengan Mobil saat Melintas Berujung Penganiayaan
Suami korban tidak membalas, ia memilih masuk rumah untuk menenangkan istrinya yang panik karena didatangi keluarga Djumaadi. Tak berhenti disitu, Djumaadi dan keluarganya memasuki rumah korban. Djumadi mendatangi korban dan memukul kepala yang mengakibatkan bengkak, sementara suami korban menghalau istri Djumaadi dan anaknya untuk keluar dari rumah.
"Akhirnya mereka dipaksa keluar rumah dengan dibantu warga yang ikut melerai," kata Ayu.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas, Bank Jatim dan Polda Jatim Teken Perjanjian Kerja Sama
Ayu mengaku sangat ketakutan dan merasa trauma. Ia tidak menyangka, teman baik almarhum ayahnya bisa nekat melakukan pengeroyokan dan penganiayaan yang disaksikan warga. "Pak Djumaadi itu teman baik almarhum Bapak Saya Basuki Rahmat. Dia sangat dipercaya, sekarang semena-mena kepada anaknya," tutur dia.
Kejadian ini menurut Ayu sangat memalukan. Ia berharap kalau ada persoalan bisa dibicarakan baik-baik, bukan melakukan penganiayaan. "Dia datang ke rumah saya kemudian mengancam dan melakukan penganiayaan. Inikan tidak benar," ucapnya.aa
Editor : Arif Ardliyanto