LAMONGAN (Realita) - Sebanyak 2 orang wanita di Lamongan menjadi korban begal payudara. Mereka adalah UI (28), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Karangbinangun, yang berprofesi sebagai pengacara dan EA (20), warga Desa Pendowolimo, Kecamatan Karangbinangun, seorang mahasiswi.
Kapolres Lamongan, AKBP. Yakhob Silvana Delareskha, melalui Kasi Humas Ipda Anton Krisbyantoro, membenarkan adanya laporan itu. Pelaku diduga menfaatkan kondisi jalan yang sepi dan gelap, tepatnya di jalan ruas Soko - Karangbinangun.
Baca Juga: Pembegal Tewas Ditabrak Korbannya Sendiri
"Betul ada upaya pencabulan yang dilakukan oleh seorang pelaku di dua tempat di Kecamatan Karangbinangun," kata Ipda Anton Krisbyantoro saat dikonfirmasi awak media, Kamis (02/02/2023).
"Korban mengaku dilecehkan oleh seorang pengendara pada Selasa (31/01/2023) lalu. Dan kejadian itu dialami oleh kedua korban hanya berselang satu jam antara pukul tujuh dan delapan malam pada hari yang sama," lanjut Anton.
Baca Juga: Warga Maduran Pelaku Begal Payudara, Ditetapkan Tersangka
Lebih lanjut, Ipda Anton menjelaskan jika dugaan aksi yang dilakukan pelaku yakni menunggu dan menghadang. Hingga saat berhenti pelaku memulai aksinya. Bahkan pelaku dinilai cukup agresif lantaran sempat menaiki motor korban dan memaksa hingga motor terjatuh.
"Korban UI sempat berteriak sambil memberi perlawanan. Hingga pelaku tersudut dan kabur. Namun korban EA sempat dibekap dan ditarik kearah semak-semak di pinggir jalan, saat dia berusaha melarikan diri dan dikejar oleh pelaku," terangnya.
Baca Juga: Terekam CCTV, Pelaku Begal Payudara di Lamongan Menyerahkan Diri
Meski sempat tak berdaya, EA masih bisa menyelamatkan diri saat fokus pelaku terpecah dengan adanya sebuah mobil yang melintas di lokasi kejadian. Kondisi itu dimanfaatkan korban untuk meminta bantuan dengan lari ketengah jalan dan menghadang mobil tersebut.
"Pelaku berhasil kabur dan belum teridentifikasi. Sementara ciri-ciri pelaku yang kami kantongi menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih, lampu modif warna pink dan biru dan tidak ber-plat nomor polisi," pungkas Anton. Def
Editor : Redaksi
