Curhat Dengan Nelayan, Alat Tangkap Perikanan Harus Ramah Lingkungan

LAMONGAN (Realita) - Demi keberlanjutan ekosistem laut, alat tangkap perikanan harus ramah lingkungan. Hal itu disampaikan Kasatpolair Polres Lamongan, AKP. Erny Pujiastuti, dalam acara Jum'at Curhat yang diselenggarakan Polres Lamongan bersama masyarakat nelayan Desa Paciran di aula kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan 2 Paciran, Jum'at (03/02/2023). 

Lebih lanjut, AKP Erny menyampaikan dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, berarti nelayan sudah memberikan kontribusi bagi negara yang sedang berusaha untuk menjaga keseimbangan. 

Baca Juga: Kapolres Kotabaru Gelar Jumat Curhat di Desa Sarang Tiung Kecamatan Pulau Laut Sigam

"Ada 2 sisi, yakni ekonomi dan kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan ketahanan pangan masyarakat nelayan dimasa yang akan datang," lanjut AKP. Erny, didepan sejumlah ketua Rukun Nelayan (RN) yang hadir, dari Desa Paciran, Desa Lohgung, Desa Labuhan, Desa Brondong, Desa Brengkok, Desa Sedayu serta Tokoh Masyarakat Pantura baik NU maupun Muhammadiyah. 

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) cabang Lamongan, Sukri Sulatim, mengatakan bahwa nelayan merupakan profesi dengan tingkat resiko kerja yang sangat tinggi. Oleh karena itu dirinya berharap agar nelayan bisa melindungi diri dengan jaminan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Polres Lamongan Pastikan Ketersediaan Beras untuk Masyarakat

"Banyak faktor resiko yang dihadapi nelayan saat melaut. Bisa karena cuaca, angin ataupun gelombang tinggi, " kata Sukri. 

"Karena itu kami menghimbau kepada seluruh nelayan untuk memanfaatkan jaminan perlindungan atau asuransi dan menjadi peserta mandiri," harapnya. 

Baca Juga: Ingin Perut Sembuh, Seorang Wanita di Lamongan Diduga Disetubuhi Dukun Mesum

Dalam pertemuan itu dihadiri oleh dinas Perikanan Lamongan, Forkopicam Paciran dan ketua HNSI cabang Lamongan. Def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru