BATU (Realita)- Setelah berorasi di depan pintu Gerbang Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) sejumblah perwakilan dari anggota Pemuda Pancasila (PP) kota Batu diperbolehkan masuk oleh petugas keamanan setempat, Senin (7/6/2021)
Perwakilan dari anggota PP kota Batu ditemui langsung oleh pihak sekolah diruangan auditorium SPI guna mendengar langsung terkait berita yang sedang hangat di tengah masyarakat akhir akhir ini tentang dugaan kasus kekerasan seksual.
Baca Juga: LPSK Beri Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Anak di Singkawang yang Diduga Libatkan Anggota DPRD
Saat ditemui awak media perwakilan pihak sekolah Achyat selaku guru bahasa inggris dan pembina Agama Islam di SPI mengatakan, ia selama mengajar 14 tahun di SPI tidak pernah mendengar ada berita terkait adanya dugaan kasus kekerasan seksual di sini.
" Sekarang proses hukum sedang berjalan kita hormati saja dan kepala sekolah pun sedang menjalani pemeriksaan di Polda Jatim. Mari kita bersama sama kawal penegak hukum, Tanpa meninggalkan beban fisiologi kepada anak anak kami di sini," tegasnya.
Baca Juga: Jadi Terdakwa Pelecahan Terhadap Anak, Putra Jaya Setiadji Terancam 15 Tahun Penjara
Sementara itu ketua Srikandi PP kota Batu, Hj Dewi Kartika mengatakan, pihaknya merasa ada yang aneh ada seorang guru yang sudah mengajar mulai 2007 sepertinya tidak mengetahui permasalahan ini.
"Mari kita kawal kasus ini dan hormati proses hukumnya yang sekarang sedang ditangani di Polda Jatim. Paling tidak kita mengawal terus kasus ini sampai tuntas jangan sampai ada pihak pihak yang membuat anak menjadi korban biar mereka tidak mengalami traumah dan tidak merasa sendiri," ucapnya.
Baca Juga: PAC Pemuda Pancasila Lamongan, Kirim Bantuan 80 Ribu Liter Air Bersih
Menurut Dewi Kartika disamping itu ada beberapa elemen masyarakat yang ikut mendampingi mereka, meskipun sebenarnya sekolah ini terkesan eksklusif awalnya.
"Alhamdulilah kita punya akses bisa masuk kesini sehingga bisa menetahui secara langsung dan berkomunikasi dengan guru dan murid. Semoga permasalahan ini bisa selesai secepatnya," pungkas Dewi.ton
Editor : Redaksi